Connect with us

Tren Fashion Gen Z 2025: Ekspresi Diri dan Keberlanjutan

Fashion

Tren Fashion Gen Z 2025: Ekspresi Diri dan Keberlanjutan

Illustration by AI

JAKARTA | Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, terus mendefinisikan ulang dunia fashion dengan pendekatan yang berani, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan pengaruh besar dari media sosial seperti TikTok dan Instagram, anak muda Gen Z di Indonesia dan global telah menciptakan tren fashion 2025 yang mencerminkan identitas pribadi, nostalgia, dan kesadaran lingkungan. Berikut adalah sorotan tren fashion Gen Z yang sedang mendominasi tahun ini.

1. Kebangkitan Y2K dan Nostalgia Retro

Illustration by AI

Tren Y2K, yang terinspirasi dari estetika awal 2000-an, tetap menjadi favorit Gen Z. Celana jeans low-rise, baby tees, dan aksesori berkilau seperti bedazzled belts kembali populer. Menurut laporan dari TrendSpotter Worldwide (2025), penjualan item fashion Y2K meningkat 40% secara global dibandingkan tahun sebelumnya. Di Indonesia, anak muda sering memadukan jeans low-rise dengan atasan crop top dan sepatu kets chunky untuk tampilan yang playful namun modern. Selain Y2K, estetika grunge 90-an dan chic 70-an juga kembali, dengan kaos band vintage dan jaket kulit menjadi item wajib di lemari Gen Z.

2. Streetwear: Nyaman dan Berani

Illustration by AI

Streetwear tetap menjadi tulang punggung gaya Gen Z, menggabungkan kenyamanan dengan ekspresi diri. Pakaian oversized seperti hoodie, celana kargo, dan sepatu kets besar mendominasi. Merek seperti Nike dan Adidas, khususnya model Samba dan Gazelle, menjadi pilihan utama karena fleksibilitasnya untuk dipadukan dengan berbagai gaya, dari kasual hingga semi-formal. Di Jakarta, anak muda sering terlihat memadukan hoodie oversized dengan topi baseball dan tas selempang untuk tampilan urban yang trendi.

3. Fashion Berkelanjutan: Thrift dan Upcycling

Illustration by AI

Kesadaran lingkungan adalah inti dari pilihan fashion Gen Z. Menurut GreenThread (2025), sekitar 15% pakaian di lemari Gen Z di seluruh dunia adalah barang thrift atau upcycled. Di Indonesia, pasar thrift seperti Pasar Senen di Jakarta atau toko-toko preloved di Bandung semakin ramai dikunjungi. Gen Z juga mendukung merek lokal yang menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti pakaian dari bahan daur ulang atau merek yang menawarkan program perbaikan pakaian. Aplikasi seperti Depop juga populer untuk membeli dan menjual pakaian bekas, mencerminkan komitmen Gen Z terhadap slow fashion.

4. Maksimalisme vs Minimalisme Gen Z

Illustration by AI

Sementara beberapa Gen Z memilih maksimalisme dengan warna-warna cerah, motif ramai, dan aksesori chunky, yang lain merangkul minimalisme dengan sentuhan personal. Minimalisme Gen Z berbeda dari minimalisme ala milenial; ini tentang potongan sederhana dengan siluet bersih seperti kemeja putih oversized, blazer longgar, dan celana hitam, namun dengan aksesori statement seperti anting besar atau sepatu platform. Tren “coastal grandmother” yang terinspirasi dari gaya Diane Keaton, dengan sweater oversized dan celana lebar, juga mendapat tempat di hati Gen Z Indonesia untuk tampilan yang elegan namun santai.

5. Gender-Fluid Fashion: Merayakan Inklusivitas

Illustration by AI

Gen Z mendorong batasan norma gender dalam fashion. Pakaian gender-fluid, seperti kemeja oversized, celana kargo, atau gaun slip yang bisa dikenakan siapa saja, semakin populer. Di Indonesia, merek lokal seperti Pot Meets Pop dan Never Too Lavish mulai menawarkan koleksi yang tidak terikat pada gender, memungkinkan anak muda untuk bereksperimen dengan gaya tanpa batasan. Tren ini juga didukung oleh influencer TikTok yang memamerkan cara memadukan pakaian secara kreatif, seperti memasangkan rok dengan jaket bomber.

6. Aksesori sebagai Pernyataan Diri

Illustration by AI

Aksesori memainkan peran besar dalam fashion Gen Z. Anting chunky, kalung berlapis, dan tas dengan bag charms kembali tren, terinspirasi dari estetika Y2K. Sepatu platform, mulai dari sandal hingga sneakers, juga mendominasi, dengan penjualan meningkat dua kali lipat sejak 2023 menurut Goldsupplier (2024). Di Indonesia, anak muda sering menambahkan pita besar atau kaus kaki panjang dengan motif untuk menambah sentuhan playful pada outfit mereka.

7. Pengaruh Media Sosial dan Influencer

Illustration by AI

Media sosial, terutama TikTok dan Instagram, menjadi pendorong utama tren fashion Gen Z. Influencer seperti Avrey Ovard (@avreyovard) di TikTok menunjukkan cara mengaplikasikan tren runway ke gaya sehari-hari, sementara akun seperti @diet_prada di Instagram memberikan wawasan tentang pergerakan industri fashion. Di Indonesia, influencer lokal seperti Clairine Clay dan Anandita Rahma sering membagikan inspirasi outfit yang menggabungkan merek lokal dan internasional, mendorong anak muda untuk bereksperimen dengan gaya mereka sendiri.

Menatap ke Depan

Tren fashion Gen Z di 2025 adalah cerminan dari nilai-nilai mereka: keberlanjutan, inklusivitas, dan ekspresi diri. Dari thrift shopping hingga merangkul estetika nostalgia, anak muda Gen Z tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan standar baru dalam fashion. Dengan pengaruh mereka yang terus berkembang, diperkirakan mencapai 27% dari tenaga kerja global menurut McKinsey (2024), Gen Z akan terus membentuk masa depan industri fashion yang lebih autentik dan bertanggung jawab.

Ingin tetap update dengan tren fashion Gen Z? Ikuti influencer lokal di TikTok dan Instagram, dan jangan ragu untuk menjelajahi pasar thrift atau merek lokal yang mendukung keberlanjutan. Fashion adalah tentang menjadi diri sendiri – jadi, tren apa yang akan kamu coba tahun ini?

source TrendSpotter Worldwide (2025), GreenThread (2025), Goldsupplier (2024), McKinsey (2024)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Fashion

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top