Sebanyak 155 jenazah dikirim ke rumah sakit di Gaza pada Jumat (10/10), 135 di antaranya tertimbun bangunan (Foto: AP)
Usai gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, petugas dan warga Gaza manfaatkan jeda perang buat cari korban di balik puing bangunan. Lebih dari 200 jenazah ditemukan, sebagian besar dari satu keluarga.
GAZA | Gencatan Senjata Belum Bikin Tenang, Warga Gaza Temukan 200 Jenazah di Puing Bangunan
Gencatan senjata di Jalur Gaza ternyata bukan akhir dari tragedi. Justru di masa jeda inilah, petugas pertahanan sipil bareng warga Gaza mulai turun tangan menyisir reruntuhan bangunan mencari siapa pun yang masih tertimbun, atau minimal… bisa ditemukan jasadnya.
Sabtu (11/10/2025), suasana di berbagai titik Gaza berubah jadi area pencarian massal. Puluhan jenazah baru terus berdatangan ke rumah sakit setelah tim penyelamat berjuang menembus puing beton dan besi bangunan yang luluh lantak akibat serangan udara Israel sebelum gencatan senjata diberlakukan.
Hari sebelumnya, Jumat, sekitar 155 jenazah sudah dikirim ke berbagai rumah sakit di Jalur Gaza. Dari jumlah itu, 135 korban ditemukan di bawah reruntuhan bangunan.
Tim Penyelamat Baru Bisa Bergerak Setelah Bom Berhenti
Dengan berhentinya serangan udara Israel dan mundurnya sebagian pasukan dari wilayah Gaza, baru kali ini tim penyelamat bisa bergerak bebas. Banyak bangunan sebelumnya nggak bisa dijangkau karena masih dihujani bom.
Menurut laporan kantor berita Wafa, jenazah dikirim ke beberapa rumah sakit utama:
43 jenazah ke Rumah Sakit Al Shifa, Kota Gaza
60 jenazah ke Rumah Sakit Al Ahli Arab
4 jenazah ke Rumah Sakit Al Awda, Nuseirat
16 jenazah ke Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa, Deir El Balah
32 jenazah ke Rumah Sakit Nasser, Khan Younis
Sementara itu, sumber medis di Gaza menyebutkan 19 orang tewas akibat serangan udara Israel pada Jumat pagi, sebelum gencatan senjata resmi dimulai pukul 12.00 waktu setempat.
Satu Keluarga Hancur dalam Sekejap
Dari ratusan korban yang ditemukan, 16 orang di antaranya adalah satu keluarga keluarga Ghaboun dari Kota Gaza. Rumah mereka jadi target serangan udara pada Jumat dini hari.
“Yang tersisa hanya puing, nggak ada lagi yang bisa diselamatkan,” kata salah satu relawan penyelamat dengan suara lemah.
Selain itu, seorang warga Palestina juga dilaporkan meninggal di wilayah Sheikh Radwan, sementara dua orang lainnya tewas di selatan Khan Younis.
Gaza Masih Berduka
Meski gencatan senjata sudah dimulai, Gaza belum benar-benar bisa bernapas lega. Banyak keluarga masih mencari anggota mereka yang hilang, berharap setidaknya bisa memakamkan dengan layak.
“Setiap kali kami gali puing, kami tahu kemungkinan besar bukan penyintas yang kami temukan,” ujar seorang petugas pertahanan sipil. “Tapi kami tetap harus cari, biar mereka bisa kembali ke keluarga meski hanya dalam bentuk jenazah.”
Kesimpulan
Gencatan senjata di Gaza mungkin jadi jeda bagi suara bom, tapi bukan jeda bagi duka. Dalam waktu singkat, lebih dari 200 jenazah ditemukan sebuah angka yang menggambarkan betapa dalam luka kemanusiaan di wilayah itu.