Hamas akhirnya menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan Presiden AS Donald Trump. Tapi kelompok perlawanan itu tetap tegas: selama Palestina belum merdeka sepenuhnya, perjuangan bersenjata masih jalan terus.
BEIRUT | Hamas Terima Tawaran Damai Trump, Tapi Belum Siap Letakkan Senjata
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, akhirnya buka suara soal proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Mereka bilang: “Oke, kita bisa bahas damai… tapi jangan salah paham senjata masih di tangan sampai Palestina punya tentara nasional sendiri.”
Pernyataan ini datang dari Walid Kilani, juru bicara Hamas di Lebanon, yang menegaskan kalau pihaknya nggak akan menyerahkan senjata selama pasukan Israel masih menjajah Palestina.
“Hamas nggak pernah terpikir buat menyerahkan senjata. Persetujuan atas poin-poin perjanjian ini nggak ada kaitannya dengan pelucutan senjata. Selama penjajahan masih ada, perlawanan juga masih jalan,” kata Kilani ke kantor berita Rusia, RIA Novosti, Sabtu (4/10/2025).
Fokus Gencatan Senjata, Tapi dengan Syarat Tegas
Kilani juga menjelaskan bahwa Hamas cuma akan mempertimbangkan menyerahkan senjata kalau negara Palestina benar-benar berdiri penuh, lengkap dengan tentara nasional yang bisa melindungi rakyatnya.
Menurut dia, hal paling penting dari proposal damai Trump adalah gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diharapkan bisa hentikan konflik sementara dan kasih napas buat warga sipil di sana.
“Kesepakatan itu juga harus menjamin nggak ada pengusiran warga Palestina dari tanah mereka,” tegas Kilani.
Selain itu, pemerintahan Gaza ke depannya juga harus diputuskan bareng-bareng oleh seluruh elemen bangsa Palestina, bukan cuma oleh Hamas sendiri.
“Damai Yes, Tapi Jangan Hilangkan Prinsip Perjuangan”
Hamas bilang mereka nggak menolak diskusi dengan Washington, tapi semua keputusan harus tetap berpihak pada aspirasi rakyat Palestina. Artinya, poin-poin dari rencana damai Trump cuma bisa diterima kalau nggak mengorbankan prinsip utama, seperti hak rakyat atas tanah Gaza dan kedaulatan penuh Palestina.
“Kesepakatan apapun dari Washington harus memenuhi tuntutan rakyat Palestina tanpa mengubah prinsip kami termasuk soal pelucutan senjata dan kontrol atas Gaza. Itu hak seluruh rakyat Palestina, bukan cuma milik Hamas,” ujar Kilani menegaskan.
Apa Artinya Buat Konflik di Gaza?
Dengan posisi ini, jelas kalau jalan menuju perdamaian masih panjang. Hamas sudah kasih sinyal mau bahas gencatan senjata, tapi mereka juga ngasih garis merah yang keras nggak ada penyerahan senjata sampai Palestina merdeka beneran.
Langkah ini bikin banyak pihak menunggu langkah selanjutnya dari Washington, Israel, dan juga otoritas Palestina. Apakah gencatan senjata ini bakal beneran kejadian, atau cuma jadi babak baru tarik-ulur politik di Timur Tengah?