Connect with us

HILANGNYA KEBERKAHAN REZEKI

Salam Syiar

HILANGNYA KEBERKAHAN REZEKI

oleh Ustad W.A.R. Dhani

(Ilustrasi: AI)

Fenomena hilangnya keberkahan rezeki makin sering kejadian. Islam udah ngingetin lewat Al-Qur’an dan hadits soal rezeki: bukan cuma jumlahnya, tapi cara dapetnya yang nentuin berkah atau nggaknya.

POPERS.ID | Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Hud 11: Ayat 6).

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ رُوْحُ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلُ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِيَ اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam hatiku, bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai telah disempurnakan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perilaku kalian dalam meminta/mencari rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki yang ada di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).

Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa kita diperintah untuk mencari rezeki dengan cara yang baik atau diperintahkan untuk “ajmilu fit tholab”.

Apa maksudnya?

1. Rajinlah berusaha dan berdoa dalam memintanya / memperolehnya

2. Jangan berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal tersebut, sehingga memaksa diri menempuh cara (haram/curang/dzalim) dengan bermaksiat kepada Allah. Jangan sampai kita berucap, “Rezeki yang haram saja sulit apalagi yang halal?

3. Jangan sampai engkau mencelakakan diri dalam rangka untuk meraih rezeki dari Allah yang sebenarnya telah Allah tetapkan, hanya karena tidak sabar sehinga kita terjerumus dalam kemurkaan Allah dan penyesalan abadi.

Harus diyakini pula oleh setiap muslim mengenai taqdir Allah tentang rezeki ini. Bahwa Allah pula yang melapangkan rezeki itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki.

Dalam surat Ar-Ra’du(13):26 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ وَفَرِحُوْا بِا لْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰ خِرَةِ اِلَّا مَتَا عٌ

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat.” (QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 26).

Semua taqdir Allah tentang rezeki ini mengandung ujian & hikmah bagi kehidupan hamba-Nya, untuk mengetahui siapa Yang terbaik amalnya. Siapa yang bersyukur, siapa yang kufur. Siapa yang sabar dan siapa yang berbalik menjadi ingkar atau murtad.

Dalam Surat Asy-Syura (42):27, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَا دِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَ رْضِ وَلٰكِنْ يُّنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ بِعِبَا دِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ

“Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura 42: Ayat 27)

Seandainya kita mau bersabar dalam urusan mencari rezeki, akan tetap Allah berikan sesuai dengan jatah rejeki yang halal yg telah Allah taqdirkan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 60)

وَكَاَ يِّنْ مِّنْ دَآ بَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِ يَّا كُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Perkataan Ibnu ‘Abbas berikut ini, bisa menjadi renungan. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

مَا مِنْ مُؤْمِنٌ وَلَا فَاجِرٌ إِلّاَ وَقَدْ كَتَبَ اللهُ تَعَالَى لَهُ رِزْقُهُ مِنَ الْحَلَالِ. فَاِنْ صَبَرَ حَتَّى يَأْتِيَهُ آَتَاهُ اللهُ تَعَالَى وَإِنْ جَزَعَ فَتَنَاوَلُ شَيْئًا مِنَ الْحَرَامِ نَقُصُّهُ اللهُ مِنْ رِزْقِهِ الْحَلَالِ

Tidak ada seorang mukmin atau pun seorang fajir (yang bermaksiat), kecuali Allah SWT telah menetapkan (menentukan) rezeki yang halal baginya. Jika dia sabar (dlm mendapatkannya) hingga didatangkan Allah kepadanya, niscaya Allah SWT akan memberikannya (dan memberkatinya), namun jika dia tidak sabar dan melakukan sesuatu yang diharamkan (dalam memperolehnya), maka Allah akan merampas rezekinya yang halal (& tidak memberkatinya).

(Hilyah Al-Auliya’, 1: 326) Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: (QS. Ta-Ha 20: Ayat 81)

كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيْهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِيْ ۚ وَمَنْ يَّحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِيْ فَقَدْ هَوٰى

“Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas (dalam memperolehnya) yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barang siapa ditimpa kemurkaan-Ku maka sungguh, binasalah dia.”

Semoga uraian ini menjadi tambahan penguat keimanan dan ketaqwaan kita semua. Aamiin.

[timsalamsyiar-popers.id]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Salam Syiar

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top