Ilustrasi. Amal bisa hilang bukan karena kurang ibadah, tapi gara-gara lisan (dan jempol) yang nggak ke-rem. (Ilustrasi: AI)
Hati-hati! Ngungkit kebaikan atau nyebarin aib sesama muslim bisa bikin pahala amalan hilang. Islam ngajarin ikhlas dan jaga lisan. Simak penjelasan lengkapnya beserta ayat Al-Qur’an dan hadist shahih.
BOGOR, POPERS.ID | Amal Bisa Ludes Cuma Karena Lisan
Kita sering mikir pahala bisa hilang kalau ibadahnya kurang rajin. Padahal, ada hal lain yang diam-diam bisa bikin amal kita terbuang sia-sia: ngungkit-ungkit kebaikan yang pernah kita kasih ke orang lain dan buka-bukaan aib sesama muslim.
Di era medsos sekarang, lisan itu bukan cuma mulut, tapi juga jempol. Sekali ngetik komentar atau bikin postingan, bisa jadi pahala yang udah kita kumpulin malah ke-reset.
Ngungkit Kebaikan = Amal Jadi Nol
Allah udah wanti-wanti dalam Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu batalkan sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian…” (QS. Al-Baqarah: 264)
Artinya, kalau kita kasih sesuatu terus ngungkit-ngungkit, pahala itu bisa batal. Amal jadi nggak ikhlas karena niatnya berubah: dari lillah jadi pengen dihargai manusia.
Bongkar Aib = Dosa Baru
Allah juga udah jelas melarang kita cari-cari kesalahan orang lain:
“Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya…” (QS. Al-Hujurat: 12)
Rasulullah ﷺ juga tegas bilang:
“Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim no. 2699)
Sebaliknya, yang hobi bongkar aib bakal kena batunya. Allah sendiri yang bakal buka aibnya, bahkan meski dia udah sembunyi rapat-rapat.
Ilustrasi. Amal bisa hilang bukan karena kurang ibadah, tapi gara-gara lisan (dan jempol) yang nggak ke-rem. (Ilustrasi: AI)
Warning: Bisa Jadi “Bangkrut” di Akhirat
Rasulullah ﷺ pernah ngasih gambaran tentang “orang bangkrut”:
“Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala) shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa karena mencaci orang ini, menuduh orang itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang itu, dan memukul orang ini. Maka pahala kebaikannya diberikan kepada orang-orang yang dizaliminya. Jika pahala kebaikannya habis, maka dosa orang-orang yang dizalimi ditimpakan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim no. 2581)
Jadi, jangan kira rajin ibadah doang udah cukup. Kalau masih suka nyakitin orang lewat lisan atau jari, pahala kita bisa “ditransfer” ke orang lain.
Penutup: Jaga Lisan, Jaga Pahala
Kesimpulannya simpel: ngungkit kebaikan bikin amal jadi nol, buka aib bikin dosa baru. Dua-duanya bikin kita rugi dunia akhirat.
Islam ngajarin kita buat:
Ikhlas dalam beramal, bukan pamer atau nuntut balas.
Tutup aib orang lain, bukan bikin konten viralin kesalahan orang.
Jaga lisan dan jempol, biar pahala tetap utuh sampai hari akhir.
So, sebelum update status atau lempar komentar pedes, mending pikir dua kali: “Worth it nggak pahala gue ilang cuma gara-gara satu kalimat?”