Connect with us

Nadiem Siap Diperiksa, Soal Kasus Laptop Rp9,9T

National News

Nadiem Siap Diperiksa, Soal Kasus Laptop Rp9,9T

Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim menghormati penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook dan siap memberikan keterangan. (Foto: Achmad Al Fiqri)

JAKARTA | Guys, mantan Mendikbudristek—yes, Mas Nadiem Makarim—akhirnya buka suara soal kasus pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun yang sekarang lagi rame banget disorot Kejaksaan Agung.

Dia bilang, dia respect banget sama proses hukum yang lagi jalan sekarang. Menurutnya, penegakan hukum yang fair itu penting banget buat jaga demokrasi tetap sehat.

“Gue dukung penuh proses hukum yang berjalan. Kita butuh penegakan hukum yang adil dan transparan, itu kan fondasi negara demokratis,” kata Nadiem waktu preskon di Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).

Gak cuma itu, Nadiem juga bilang dia totally ready kalau nanti diminta kasih keterangan atau klarifikasi soal kasus ini. Pokoknya dia siap bantu aparat hukum deh.

“Kalau dibutuhin, gue siap banget kasih klarifikasi atau keterangan. Intinya gue kooperatif,” lanjutnya.

Throwback dikit yaa, kasus ini tuh bermula dari program digitalisasi pendidikan yang digelar Kemendikbudristek dari tahun 2019 sampai 2022. Program ini ngeguyur dana fantastis—Rp9,9 triliun!—buat beli laptop Chromebook yang rencananya dibagiin ke sekolah-sekolah.

Tapi ternyata, Kejagung nemuin banyak red flags di proses pengadaannya. Mulai dari pemilihan spesifikasi laptop, sampe sistem operasinya yang dinilai gak sesuai kebutuhan di lapangan.

“Dugaan korupsi ini udah naik ke tahap penyidikan sejak 20 Mei 2025,” kata Harli, juru bicara Kejagung, waktu kasih update ke media, Selasa (27/5/2025).

Nah, masalahnya dimulai dari pemilihan OS Chrome buat laptop-laptop itu. Faktanya, banyak sekolah di daerah yang susah akses internet, jadi laptop dengan OS itu malah gak maksimal dipake.

Padahal, tim teknis awal sempet nyaranin pake OS Windows aja karena lebih fleksibel dan cocok sama kondisi di lapangan. Tapi somehow, kajian teknis itu diganti—dan hasil kajian baru ini justru tetap ngarah ke Chromebook.

“Ada indikasi permufakatan jahat di balik perubahan kajian teknis ini. Jadi seolah-olah tim teknis baru diarahkan buat ngedukung penggunaan OS Chromebook,” jelas Harli lagi.

Jadi intinya, ini bukan cuma soal salah beli laptop doang, tapi ada dugaan kuat pengkondisian proyek biar menguntungkan pihak tertentu.

So far, Kejagung lagi dalemin terus siapa aja yang terlibat dan kayak gimana mekanisme permainannya. Apakah Mas Nadiem bakal ikut dipanggil? Bisa jadi, dan dia udah siap juga buat itu.

Stay tuned, guys. Kasus ini makin panas. Let’s see who’s gonna be held responsible. 💻🔥

source inews

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in National News

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top