Connect with us

Prabowo Kasih Lampu Hijau, Pengecer Gas Melon Boleh Jualan Lagi!

National News

Prabowo Kasih Lampu Hijau, Pengecer Gas Melon Boleh Jualan Lagi!

Warga membawa tabung gas saat antre membeli elpiji 3 kilogram di kawasan Mantrijeron Yogyakarta, 25 Mei 2015. (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko via Reuters)

JAKARTA | Berita ini bakal bikin lega nih buat kalian yang sering pusing cari gas melon! Jadi gini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia baru aja ngasih kabar kalau pengecer gas LPG 3 kg resmi boleh jualan lagi. Kabar ini disampaikan setelah dia ketemu sama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Selasa (4/2).

Bahlil bilang mulai tanggal itu juga, semua pengecer bisa aktif lagi tapi dengan status baru sebagai “sub pangkalan”. Nah, biar harga nggak sembarangan dimainin, mereka bakal dikasih aplikasi buat pemantauan. Jadi, harga dan siapa yang beli bisa terpantau langsung.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, di Jakarta, Senin (3/2). (Facebook/BahlilLahadaliaOfficial)

“Kita kasih fasilitas teknologi biar harganya bisa kita kontrol. Berapa mereka jual, ke siapa, pokoknya biar nggak ada penyalahgunaan,” kata Bahlil santai.

Saat ini, ada sekitar 370 ribu pengecer gas melon di seluruh Indonesia. Harapannya, mereka yang udah naik status jadi sub pangkalan ini bakal lebih tertib dan nggak main-main sama harga. Kalau ada yang nakal? Siap-siap aja bakal dievaluasi sama pemerintah!

Sebelumnya, sempet heboh banget soal larangan pengecer jualan gas melon. Warga pada bingung karena harus beli di pangkalan resmi Pertamina yang kadang jauh dari rumah. Parahnya lagi, stoknya sering abis, bikin orang harus ngantri berjam-jam cuma buat dapetin gas 3 kg.

Warga mengantre membawa tabung gas untuk membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi untuk memasak di sebuah pusat distribusi di Lambaro, provinsi Aceh, Indonesia, pada 2 Mei 2023. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Bahlil ngaku larangan itu dulu dibikin karena ada oknum-oknum yang suka main harga. Dari pangkalan ke pengecer, harga bisa meloncat sampe Rp20-30 ribuan! Bahkan ada yang oplos gasnya. Makanya, sekarang pengecer dijadikan sub pangkalan biar harga bisa dipantau lewat aplikasi IT.

“Jujur aja, ada oknum yang manfaatin subsidi ini. Masa kita mau kalah sama pemain-pemain nakal kayak gitu?” tegas Bahlil.

Nah, menurut Fahmy Radhi, pengamat ekonomi energi dari UGM, langkah ini emang bisa meredakan kegaduhan yang sempet heboh beberapa hari ini. Tapi, dia ragu kalau cara ini bakal bikin subsidi gas melon tepat sasaran. Soalnya, sistem distribusinya masih terbuka, siapa aja bisa beli tanpa ada pembatasan.

“Kalau mau tepat sasaran, subsidi harusnya diberikan ke segmen tertentu, misalnya rumah tangga miskin, UMKM, atau nelayan. Bukan cuma produknya doang yang disubsidi,” jelas Fahmy.

Dia juga nyaranin agar subsidi diberikan dalam bentuk uang langsung ke masyarakat yang berhak. Tapi, butuh data valid kayak bansos biar nggak salah sasaran.

“Prinsipnya sama kayak bansos. Tinggal pakai data Kemensos buat distribusi subsidi tertutup. Gitu aja kok repot!” tutup Fahmy sambil nyengir.

So, gimana nih menurut kalian? Udah siap gas melon murah meriah lagi di warung-warung sekitar? 😎

sumber voaindonesia

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in National News

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top