Evakuasi warga terdampak banjir di Desa Garoga, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, berlangsung dramatis. (Foto: Dok. Kodam I Bukit Barisan).
Tim SAR masih terus nyisir area banjir dan longsor di Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Puluhan korban tewas, sejumlah warga masih hilang, dan ribuan orang harus mengungsi.
JAKARTA | Bencana di Sumut: Puluhan Nyawa Melayang, Ratusan Mengungsi
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda 11 kota dan kabupaten di Sumatera Utara bikin situasi makin genting. Data sementara dari Tim SAR gabungan nyebut, total 72 orang jadi korban dengan rincian 24 orang meninggal dunia, 37 luka ringan, 6 luka berat, dan 5 orang masih dicari.
Sibolga dan Tapsel Jadi Wilayah Terparah
Kota Sibolga tercatat sebagai wilayah dengan korban jiwa terbanyak 12 orang meninggal dunia. Di sisi lain, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) juga terdampak parah, dengan 20 kejadian bencana dan total 49 korban. Tim SAR masih terus nyisir satu warga yang hilang di kawasan itu karena dikhawatirkan masih tertimbun material longsor.
“Fokus kami sekarang adalah menyelamatkan warga, evakuasi korban, dan buka akses jalan yang ketutup longsor. Polri hadir sepenuh hati buat masyarakat,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Ferry Walintukan, Rabu (26/11/2025).
Evakuasi Dikebut di Sibolga & Tapanuli
Menurut Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sudjarwadi, fokus pencarian sekarang ada di Sibolga, Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Tapanuli Selatan (Tapsel). “Tim terus bergerak ke titik-titik yang dilaporkan paling parah,” katanya.
Di Tapanuli Tengah, empat korban yang satu keluarga ditemukan tewas tertimbun longsor. Mereka adalah Dewi Hutabarat (22), dan tiga anaknya Tio Arta Rouli Lumbantobing (7), Vaia Aurora (4), dan Ilona Lumbantobing (3).
Sementara di Sibolga, 21 orang masih hilang akibat banjir bandang dan 8 lainnya tertimbun longsor. Sedangkan di Tapanuli Selatan, 12 orang meninggal dunia akibat banjir dan 7 lainnya terdampak longsor.
Wilayah yang Terdampak Paling Parah
Beberapa kecamatan di Tapanuli Tengah yang jadi zona merah antara lain:
Badiri
Pinangsori
Lumut
Sarudik
Tukka
Pandan
Tapian Nauli
Kolang
Sedangkan di Tapanuli Selatan, longsor melanda kawasan Batang Toru, termasuk Aek Ngadol, Hutagodang, Garoga, Batuhoring, dan Hapesong Baru.
Ribuan Warga Harus Mengungsi
Jumlah pengungsi makin hari makin bertambah. Data terbaru menunjukkan:
Pandan: 150 KK
Sarudik: 338 KK
Barus: 65 KK
Kolang: 1.261 KK
Tukka: 10 KK
Lumut: 78 KK
Saat ini, posko pengungsian tersebar di beberapa titik, seperti GOR Pandan (Tapteng), SMPN 5 Parombunan (Kota Sibolga), dan RS Bhayangkara Batang Toru. “Di GOR Pandan aja, udah ada sekitar 200 orang yang ngungsi, dan jumlahnya terus nambah,” kata Putu.
Kabar Baik di Tengah Duka
Di tengah kondisi genting ini, Ketua Pengadilan Agama Sibolga, M Azhar Hasibuan, yang sempat hilang kontak, akhirnya berhasil ditemukan selamat bersama keluarganya. Mereka sekarang udah berada di Posko SAR.
Tim SAR Masih Terus Bergerak
Meski cuaca belum bersahabat, Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi di area Sibolga dan Tapanuli. Fokus utama: menemukan korban yang masih hilang dan menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi terisolasi.
“Setiap hari tim turun ke lapangan buat pastikan semua warga tertangani,” tutup Putu Arga Sudjarwadi.