Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. (Photo/Simon Dawson/No 10 Downing Street)
LONDON | Inggris akhirnya buka suara dan ambil sikap tegas soal Palestina. Dalam dokumen resmi yang baru dirilis bareng Otoritas Palestina, pemerintah Inggris bilang mereka komit banget buat dukung solusi dua negara dan bukan asal dua negara ya, tapi yang bener-bener ngikutin batas wilayah tahun 1967.
Intinya, Inggris gak mau ngakuin wilayah Palestina yang sekarang masih diduduki Israel, termasuk Yerusalem Timur. Di dokumen itu juga dibilang kalau Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza harus kembali dipersatukan di bawah kendali Palestina. Ini pernyataan yang bold sih, apalagi datangnya dari negara sekelas Inggris.
Lebih lanjut, Inggris juga minta Otoritas Palestina dikasih peran penting buat ngatur masa depan Gaza—mulai dari urusan keamanan, pemerintahan, sampai pemulihan kondisi pascaperang. Sinyal keras ini juga nunjukin makin jauhnya Inggris dari sikap politik Israel. Bahkan, sebelumnya Inggris udah sempat nge-blacklist dua menteri Israel gara-gara komentar mereka yang dinilai nyulut kekerasan ke warga Palestina.
Dua nama itu adalah Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang kena sanksi dari Inggris sejak Juni lalu.
Di sisi lain, kondisi di Israel juga makin panas. Tanggal 23 Juli kemarin, parlemen Israel nyetujui usulan (walaupun gak mengikat) buat mencaplok Tepi Barat secara resmi. Dan makin bikin heboh lagi, tanggal 4 Agustus, sumber yang katanya deket sama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bilang kalau sekarang pemerintah Israel lagi dorong buat pendudukan penuh atas Jalur Gaza.
Media lokal Channel 12 bahkan ngutip sumber dari Kantor Perdana Menteri yang ngomong, “Keputusan udah diambil, Israel bakal menuju pendudukan penuh Jalur Gaza.” Kalau bener kejadian, ini bakal jadi operasi militer darat yang jauh lebih luas, termasuk ke area yang selama ini belum dijamah Israel lagi kayak Kota Gaza bagian barat dan kamp-kamp pengungsi.
Inggris Dorong Pemilu di Palestina, Tolak Campur Tangan AS
Masih dari dokumen yang sama, Inggris juga minta supaya segera digelar pemilu umum di wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur dan Gaza. Gak nunggu-nunggu, katanya harus dilaksanain secepat mungkin.
Di situ juga ditegaskan bahwa warga Palestina punya hak penuh buat menentukan nasib sendiri, termasuk punya negara yang merdeka. Inggris tetap yakini kalau solusi dua negara adalah jalan paling realistis supaya rakyat Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai.
Bukan cuma itu, Inggris juga nolak ide AS buat ambil alih Gaza. Inggris lebih pilih pendekatan yang dipimpin rakyat Palestina sendiri buat pemulihan dan pembangunan ulang di wilayah Gaza yang hancur-hancuran gara-gara perang.
Siap-Siap: Inggris dan Prancis Bakal Akui Palestina September Ini
Langkah Inggris ini sebenarnya gak datang tiba-tiba. Minggu lalu, mereka udah ngumumin bakal resmi mengakui negara Palestina pada bulan September 2025. Dan yang menarik, Prancis lebih dulu ngelakuin itu pada 24 Juli kemarin. Kalau semuanya jalan sesuai rencana, Inggris dan Prancis bakal jadi negara G7 pertama yang secara resmi akui Palestina sebagai negara merdeka.
Reaksi dari pihak Israel? Udah pasti panas.
Kantor Netanyahu langsung ngetwit pedas di X, nyindir pemimpin Partai Buruh Inggris, Keir Starmer, yang mereka tuduh “menghargai terorisme Hamas dan menghukum korban-korbannya.“
FYI, Netanyahu sendiri sekarang lagi diburu Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan—terutama karena taktik blokade pangan di Gaza yang dianggap sebagai senjata perang.
Kesimpulan
Langkah Inggris ini jelas jadi titik balik besar dalam dinamika konflik Palestina-Israel. Dukungan terbuka untuk negara Palestina, pengakuan batas wilayah 1967, dan penolakan atas pendudukan Israel, semua ini nunjukkin bahwa peta politik global soal konflik Timur Tengah mulai bergeser.
Apakah ini bakal ngebuka jalan perdamaian, atau malah bikin konflik makin runyam?
Well, September tinggal hitungan minggu. Kita lihat aja nanti, siapa yang bener-bener dukung kemerdekaan Palestina, dan siapa yang cuma main di belakang layar.
source sindonews
BACA JUGA berita-berita lainnya di POPERS.ID – BACA DAN TONTON BERITANYA!