Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk. (Foto: AP)
JAKARTA | Elon Musk lagi-lagi bikin heboh. Bukan karena roket atau mobil listrik, tapi kali ini karena dia ngumumin partai politik barunya sendiri di Amerika Serikat! Namanya? America Party. Yes, beneran, dia bikin partai politik sendiri.
Semua ini muncul setelah drama panjang antara Elon Musk dan mantan Presiden AS, Donald Trump. Lewat akun X (dulu Twitter), @elonmusk, dia tulis: “Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda.” Itu di-posting pas hari Minggu, 6 Juli 2025.
Polling Dadakan di Hari Kemerdekaan
Sebelum ngumumin secara resmi, Elon sempet bikin polling dulu di X. Dia nanya: “Haruskah kita membentuk Partai Amerika?”
Polling itu di-posting pas banget 4 Juli 2025, alias Hari Kemerdekaan AS. Hasilnya? Dari total 1,2 juta orang yang vote, 65,4% bilang “YES, GO AHEAD BRO!”
Elon bilang: “Hari Kemerdekaan adalah waktu yang tepat buat nanya, apakah kalian pengen merdeka dari sistem dua partai (atau ada yang nyebut, sistem satu partai yang nyamar)?”
Musk vs Trump, Season Baru Dimulai
Pertarungan dua tokoh besar ini makin panas. Di tanggal 5 Juni 2025, Elon Musk blak-blakan dukung ide buat nendang Trump dari posisi Presiden. Bahkan, dia sebut penggantinya harusnya Wakil Presiden JD Vance.
Komentarnya muncul gara-gara ada netizen yang nyebut soal pemakzulan Trump. Elon bales pendek tapi tajam: “Iya.”
Simple, tapi bikin geger satu internet.
Awal Mula Ributnya Kenapa Sih?
Perseteruan ini makin intens sejak Musk bilang Trump bakal kalah di Pilpres 2024 kalau nggak dapet dukungan dari dia. Gak cuma itu, dia juga bilang Partai Republik bisa-bisa kehilangan kursi di Kongres kalau Musk gak ikutan support.
Trump tentu aja gak tinggal diam. Dia balas dengan bilang kalau Elon “jadi gila” setelah gak lagi jadi kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (alias DOGE—yes, kayak nama koin meme itu).
Ancaman Balasan dari Trump
Trump juga ancam bakal stop semua kontrak dan subsidi pemerintah ke perusahaan-perusahaan Elon Musk. Mulai dari Tesla, SpaceX, sampai proyek-proyek lain yang selama ini dapet bantuan dari pemerintah AS.
Sebelumnya, Musk juga udah sempet nyindir keras kebijakan Trump, termasuk soal subsidi mobil listrik yang dikurangin. Dia juga gak happy dengan Proyek Stargate-nya Trump, yang ternyata ngelibatin OpenAI — saingan beratnya Musk di dunia AI.
Makin Seru, Tapi Rakyat AS Bingung
Drama ini bikin publik AS tambah bingung. Antara ngedukung Elon yang nyoba keluar dari sistem dua partai, atau tetep di jalur lama yang udah bertahun-tahun mereka jalanin.
Tapi yang pasti, langkah Elon ini bikin peta politik AS makin unpredictable. Apalagi kalo beneran banyak orang yang pindah haluan ke America Party.
So, What’s Next?
Belum jelas apakah America Party bakal serius nyalonin capres baru, atau cuma jadi alat tekanan politik Elon ke dua partai besar. Tapi kalau ngeliat dari gaya Elon yang all-out, bukan nggak mungkin dia bakal nyemplung langsung ke gelanggang politik.
Stay tuned aja, karena drama ini belum tamat. Bisa jadi, episode selanjutnya bakal lebih panas dari sebelumnya.