Pengadilan Massachusetts, AS, menangguhkan larangan bagi Universitas Harvard menerima mahasiswa asing yang diterapkan pemerintahan Presiden Donald Trump (Reuters: Carlos Barria)
JAKARTA | Guys, drama antara Harvard dan pemerintahan Donald Trump makin panas nih! Tapi kali ini, Harvard dapet angin segar. Jadi gini ceritanya…
Jumat kemarin (23 Mei), pengadilan distrik di Massachusetts ngegantung (alias nunda dulu) rencana Trump yang mau ngeblokir mahasiswa asing buat kuliah di Harvard. Judge kece, Allison Burroughs, langsung bilang, “Nggak bisa nih, pemerintah nggak boleh cabut izin SEVP-nya Harvard.”
SEVP tuh apaan sih? Itu semacam izin yang dibutuhin biar kampus bisa nampung mahasiswa asing gitu. Nah, kalo itu dicabut, otomatis mahasiswa luar negeri nggak bisa lanjut kuliah di sana. Chaos banget, kan?
Semua ini awalnya gara-gara Trump dan timnya ngamuk karena Harvard dianggap ngeyel, nggak mau nurut soal urusan penerimaan mahasiswa dan rekrut dosen. Harvard dibilang terlalu liberal dan katanya sih jadi “markas woke ideology” dan anti-Israel juga. Waduh, makin panas aja tuduhannya.
(Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Pemerintah juga udah main keras. Mereka nge-freeze dana hibah buat Harvard — yang nilainya bukan main gede banget, lebih dari US$2,2 miliar. Belum lagi kontrak-kontrak penting senilai US$60 juta ikut dibekuin juga.
Terus, menteri keamanan dalam negerinya, Kristi Noem, tiba-tiba cabut izin Harvard buat nerima mahasiswa asing. Padahal ya, mahasiswa asing tuh salah satu sumber duit paling gede buat kampus-kampus di Amerika. Harvard sendiri punya lebih dari 20% mahasiswa asing yang asalnya dari China. Gede banget kontribusinya.
Nggak cukup sampai situ, ada peneliti dari Harvard Medical School juga yang jadi target deportasi. Edan sih.
Tapi Harvard nggak tinggal diam. Mereka langsung gugat balik Trump ke pengadilan. Isi gugatannya keras banget: “Pemerintah udah bertindak sewenang-wenang, nggak berdasar hukum, dan jelas-jelas langgar konstitusi.” Presiden interim Harvard, Alan Garber, juga angkat bicara dan bilang kalau tindakan pemerintah ini bisa ngerusak masa depan ribuan pelajar dan peneliti yang lagi ngejar mimpi di Harvard. Sedih banget nggak sih?
Oh iya, sidang lanjutannya bakal digelar tanggal 29 Mei. Jadi kita tunggu aja ya kelanjutannya.
Sementara itu, dari kubu Trump, Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Stephen Miller, ikutan ngamuk. Dia bilang hakimnya tuh “komunis” karena bikin “hak istimewa” buat mahasiswa asing yang kuliah di kampus yang dibiayai pajak rakyat Amerika.
Nggak berhenti di situ, Trump dan timnya juga tuduh Harvard kerja sama sama Partai Komunis China. Tapi sayangnya, sampe sekarang sih belum ada bukti jelas yang bisa nunjukin tuduhan itu bener.
Tentu aja, China nggak tinggal diam juga. Pemerintah Beijing ngerespon keras larangan ini. Mereka bilang, “Larangan ini cuma bakal bikin citra Amerika makin jelek di mata dunia.” Mereka juga ngingetin supaya kerja sama pendidikan jangan dibawa-bawa ke urusan politik.
So yeah, drama Harvard vs Trump makin ribet dan politik banget. Tapi satu yang pasti, mahasiswa asing sekarang bisa tarik napas dulu, thanks to keputusan hakim yang ngebekukan aturan Trump. Kita tunggu aja next episode-nya minggu depan!