iPhone 16 baru dipamerkan selama pengumuman produk baru di kantor pusat Apple pada hari Senin, 9 September 2024, di Cupertino, California. (AP Photo/Juliana Yamada)
JAKARTA | Waduh, drama tarif ala Donald Trump bikin geger dunia teknologi nih, guys! Gara-gara kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS itu, dua penyuplai utama Apple di India—Foxconn dan Tata—langsung panik dan menerbangkan 600 ton iPhone senilai hampir US$2 miliar (Rp33,6 triliun) ke Amerika Serikat pada Maret 2025. Ini adalah pengapalan terbesar yang pernah dilakukan dalam sebulan loh. Bayangin aja, berapa banyak iPhone yang dikirim? Kayaknya bisa buat satu kota pake iPhone baru deh!
Tarif resiprokal ini awalnya bakal diterapin ke semua negara, tapi untungnya ditangguhkan selama 90 hari. Cuma China yang tetap kena hantaman keras dengan tarif 145% , meskipun smartphone, komputer, dan chip punya skema tarif tersendiri. Nah, India juga sempet kena tarif 26% , tapi karena masih lebih rendah dari China, mereka langsung ngambil kesempatan buat ngirim stok besar-besaran ke AS sebelum tarif itu diberlakuin.
Pengapalan Besar-Besaran dari India
Foxconn, penyuplai utama Apple di India, berhasil mengapalkan iPhone senilai US$1,31 miliar pada Maret 2025. Angka itu setara sama gabungan pengapalan Januari dan Februari! Menurut data bea cukai yang dilansir Reuters, total pengapalan iPhone dari Foxconn India ke AS sepanjang 2025 udah mencapai US$5,3 miliar . Sementara itu, Tata sebagai penyuplai sekunder Apple juga nggak mau kalah. Mereka berhasil ngapalin iPhone senilai US$612 juta , naik 63% dibanding bulan sebelumnya. Model-model yang dikirim termasuk iPhone 13, 14, 15, 16, dan varian ekonomis iPhone 16e.
Semua pengiriman ini dilakukan lewat bandara Chennai Air Cargo di Tamil Nadu, India. Destinasi utamanya bervariasi, mulai dari Los Angeles, New York, sampai Chicago. Fyi, Chicago jadi tujuan favorit untuk mayoritas pengiriman iPhone dari India. Bahkan, Apple sampe ngelobi otoritas bandara India buat mempercepat proses birokrasi bea cukai. Awalnya butuh waktu 30 jam , tapi sekarang cuma 6 jam doang. Efisien banget kan?
Untuk memastikan pengiriman lancar, ada 6 pesawat kargo yang digunakan dalam operasi ini. Salah satu sumber bilang kalau strategi ini dilakukan buat menghindari dampak buruk dari tarif yang bakal diterapin nanti. Ya, namanya juga bisnis, pasti cari cara biar tetap untung dong!
Kenapa Kebijakan Tarif Trump Bikin Panik?
Kebijakan tarif resiprokal ala Trump ini emang bikin heboh dunia internasional. Dia ngancem bakal naikin tarif impor ke AS sesuai dengan tarif yang dikenakan negara lain ke produk-produk AS. Jadi misalnya, kalau suatu negara ngekenain tarif 50% ke produk AS, AS bakal balas ngasih tarif 50% juga ke produk negara itu. Nah, China jadi bulan-bulanan utama karena tarif mereka ke AS emang tinggi banget. Tapi India juga sempet kena imbas, makanya mereka langsung gercep ngirim iPhone sebelum tarif diberlakuin.
Meskipun tarif resiprokal sempet ditangguhkan selama 90 hari, para raksasa teknologi kayak Apple udah mulai waspada. Soalnya, kalau tarif ini beneran diterapin, harga produk mereka bakal melonjak drastis di pasar AS. Bisa-bisa konsumen di sana mikir dua kali buat beli iPhone baru deh.
Dampak ke Industri Teknologi Global
Gak cuma Apple yang terdampak, kebijakan tarif ini juga bakal ngaruh ke rantai pasok global. Misalnya, kalau tarif impor ke AS naik, produsen kayak Foxconn dan Tata bakal mikir ulang soal lokasi produksi mereka. Bisa aja mereka pindahin pabrik ke negara lain yang gak kena tarif tinggi, atau malah fokus ke pasar lokal. Tapi tentu aja, ini bakal butuh waktu dan biaya besar.
Di sisi lain, China yang udah lama jadi pusat produksi elektronik dunia juga bakal terimbas. Meskipun smartphone, komputer, dan chip punya skema tarif tersendiri, tekanan ekonomi dari tarif 145% bakal bikin mereka cari cara baru buat bersaing di pasar global. Apalagi, banyak perusahaan teknologi China yang udah mulai diversifikasi pasar ke negara-negara lain kayak Eropa dan Asia Tenggara.
Jadi gimana nih menurut kalian? Apakah kebijakan tarif Trump ini bakal efektif buat melindungi industri AS, atau malah bikin chaos di rantai pasok global? Yang jelas, kita bisa lihat kalau Apple dan para penyuplai mereka di India bener-bener lagi berusaha keras buat ngatasin situasi ini. Siapa tau nanti ada kebijakan baru lagi dari Trump yang bakal bikin kita geleng-geleng kepala. Stay tuned terus ya buat update selanjutnya! 😎📱