Connect with us

Keutamaan 10 Hari Kedua dan Terakhir Bulan Ramadhan

Salam Syiar

Keutamaan 10 Hari Kedua dan Terakhir Bulan Ramadhan

Ilustrasi keutamaan 10 hari kedua dan terakhir Bulan Ramadhan. (photo: canva ai)

JAKARTA | Bulan Ramadhan 1446 H tidak terasa sudah memasuki pekan kedua atau 10 hari kedua. Ada sejumlah keutamaan 10 hari kedua dan terakhir Bulan Ramadhan yang penuh ampunan untuk umat Islam.

Karenanya, umat Islam harus memanfaatkan momen tersebut dengan banyak beribadah di bulan suci ini. Beragam amalan sunnah bisa dilakukan untuk mendapat rahmat dan ampunan seperti tadarus Al Quran, sholat malam, bersedekah, i’tikaf dan memberi makan orang berbuka.

Dalam hadits disebutkan pada 10 hari pertama disebut dengan penuh dengan rahmat, fase pertengahan atau 10 hari kedua yakni penuh ampunan dan 10 hari ketiga atau fase terakhir yakni pembebasan dari api neraka. 

Berikut hadits mengenai keutamaan 10 hari pertama, kedua dan ketiga di Bulan Ramadhan 

أبي هريرة : أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار. رواه ابن أبي الدنيا والخطيب وابن عساكر.

Dari Abu Hurariah, Ramadhan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu ‘Asakir)

Hadits kedua

فقد روي من حديث سلمان: وهو شهر أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار. رواه ابن خزيمة في صحيحه 1887 وقال: إن صح. والبيهقي في شعب الإيمان: 

Artinya: Telah diriwayatkan dari Salman bahwa Ramadhan adalah bulan yang awalnya penuh rahmat, DI pertengahannya penuh ampunan dan fase terakhirnya pembebasan dari api neraka. (HR Al Baihaqi dalam Syu’bul Iman).

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-‘Uqaili dalam kitab khusus tentang hadits dha’if yang berjudul Adh-Dhu’afa’. Juga diriwayatkan oleh Al-Khatib Al-Baghdadi dalam kitabnya Tarikhu Baghdad. Serta diriwayatkan juga oleh Ibnu Adiy, Ad-Dailami, dan Ibnu Asakir. 

Kedua hadits di atas memang populer dan kerap disampaikan para penceramah. Mengutip laman pustaka ilmu sunni salafiyah-KTB terkait hadits pembagian Bulan Ramadhan dalam tiga fase, Menurut imam Suyuthi, status haditsnya hanya dhoif. Sanadnya, Sallam bin sawar dari maslamah bin shalt dari az zuhri dari Abu Hurairah dari Nabi. 

Pendapat Ibnu Hibban dalam kitab al majruhin hadits yang diriwayatkan dari 2 perawi tersebut tidak bisa dijadikan pegangan hukum kecuali ada jalur riwayat lain.

Namun menilik dari hadist diatas tidak berimbas pada hukum dan hanya berkaitan dengan afdhol a’mal maka sah-sah saja menggunakannya, plus juga dikarenakan setidaknya ada riwayat lain selain dari jalur yang disebut di atas.

Hadits lemah atau dhaif tidak masalah dijadikan sebagai motivasi amaliyah di Bulan Ramadhan, namun tidak bisa dijadikan pedoman hukum.

Keutamaan 10 Hari Kedua dan Terakhir Bulan Ramadhan

1. Istikamah

Keutamaan 10 hari kedua Bulan Ramadhan yakni orang yang menjalankan ibadah puasa hingga fase kedua atau 10 hari kedua akan mendapat pahala yang terputus.

2. Diberi Kemudahan

Keutamaan 10 hari kedua Bulan Ramadhan selanjutnya yakni diberi kemudahan untuk menyelesaikan puasa hingga akhir Ramadhan.

3. Dihapuskan Dosa Hingga Ramadhan Berikutnya

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Shalat lima waktu dan juma’t ke Jum’at berikutnya, Ramadlan ke Ramadhan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

4. Pahalanya Dilipatgandakan

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. (HR. Muslim).

Demikian pembahasan mengenai keutamaan 10 hari pertama kedua dan ketiga Bulan Ramadhan dan dalilnya. Semoga di Bulan Ramadhan nanti bisa menjadi orang-orang yang bertakwa.

5. Mencegah Perbuatan Maksiat

Keutamaan 10 hari kedua Bulan Ramadhan berikutnya akan dicegah dari perbuatan maksiat. Hal ini karena orang yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan tertanam kebaikan dalam diri orang tersebut.

6. Amalan Paling Dicintai Rasulullah

10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW. Amalan tersebut yakni, i’tikaf, dzikir, tadarus Alquran, dan banyak berdoa.

Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya memberikan teladan bagi kita, apa yang seharusnya kita lakukan jika kita berada pada 10 hari terakhir bulan ramadhan. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwasanya ‘Aisyah berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم (إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله) متفق عليه وفي رواية مسلم: (كان يجتهد في العشر الأواخر ما لا يجتهد في غيره).

“Jika masuk 10 hari akhir bulan ramadhan Rasulullah SAW mengencangkan ikat sarungnya, beliau menghidupkan malamnya dan membangunkan isterinya. Dan dalam riwayat imam Muslim: “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh (dalam melakukan ibadah) pada 10 hari akhir bulan ramadhan dibandingkan hari-hari selainnya”

7. Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar

Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan juga menjadi puncak ibadah kaum muslimin agar bisa meraih kemuliaan lailatul qadar. Sebab, keutamaan beribadah di malam Lailatul Qadar pahalanya melebihi ibadah sepanjang 1.000 bulan.

Menghidupkan malam dengan banyak melakukan dzikir, shalat dan amalan-amalan shalih lainnya. Berusaha agar mendapatkan lailatul qadar, pada malam hari-hari itu. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:

تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان. (متفق عليه).

“Carilah (dapatkanlah) lailatul qadar pada sepuluh hari teakhir dari bulan ramadhan” (muttafaq alain)

Lebih khusus Imam Bukhari juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان. (رواه البخاري).

Cari (dapatkanlah) lailatul qadar pada hari-hari ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan ramadhan” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya agar berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkan lailatul qadar, karena begitu besarnya karunia Allah yang diturunkan pada kita umat muhammad. Barang siapa pada malam itu melakukan satu dari amal baik maka pahalanya lebih baik dari seribu bulan (± 83 tahun), suatu keistimewaan yang hanya diberikan pada umat Muhammad. 

8. Wasiat Nabi agar Tidak Terlena Kesibukan Idul Fitri

Nabi SAW memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.

Adanya peringatan dari Rasulullah SAW bahwa semestinya bulan ramadhan menjadikan seseorang diampuni dosanya. Jika seseorang sudah mendapati bulan ramadhan, maka ia sebulan bersama dengan peluang besar yang penuh keutamaan, namun jika ia masih saja belum mendapatkan ampunan, maka ia benar-benar menjadi orang yang sangat rugi, bahkan celaka. Rasulullah SAW bersabda:

بَعُدَ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Artinya: Celakalah seseorang yang memasuki bulan ramadhan namun dia tidak diampuni (HR. Hakim dan Thabrani).

Wallahu A’lam

sumber inews

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Salam Syiar

FLASH UP NEWS: Kerugian Kebakaran Los Angeles Capai 2.400 Triliun Rupiah
DDSC EPS 2: "RUDAPAKSA ANAK PANTI"
ALL YOU CAN HEAR: ELFA'S SINGERS BAKALAN NGAJAK FERDY ELEMENT GABUNG??????

Facebook

Culture

To Top