Connect with us

Wisatawan Rusia di Bali: Antara Berkah dan Bencana

Travel and Tourism

Wisatawan Rusia di Bali: Antara Berkah dan Bencana

ILUSTRASI – Suasana kafe yang sering dikunjungi warga Rusia di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia, 8 Maret 2022. Foto diambil pada 8 Maret 2022. (Sultan Anshori/REUTERS)

BALI, INDONESIA | Bali emang surganya wisatawan dunia, tapi belakangan ini ada satu masalah yang bikin masyarakat setempat mulai resah. Ya, kita ngomongin soal warga Rusia yang jumlahnya terus bertambah di Pulau Dewata. Nggak cuma dateng buat liburan, beberapa di antaranya malah bikin ulah sampai bikin heboh. Pengamat pariwisata bahkan bilang kalo tindakan mereka udah melebihi batas meresahkan. Gimana ceritanya? Yuk, kita bahas!

Wisatawan Rusia Makin Banyak, Masalah Juga Meningkat

Sejak perang antara Rusia dan Ukraina pecah, banyak warga Rusia yang memilih Bali sebagai tempat pelariannya. Data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat, jumlah wisatawan Rusia ke Bali pada tahun 2022 sebanyak 57.860 orang. Nah, angka itu langsung melonjak dua kali lipat di tahun 2023, jadi 144.104 orang. Dan di akhir tahun 2024, jumlahnya udah tembus 180.215 orang!

Sayangnya, peningkatan jumlah wisatawan ini nggak cuma bawa berkah buat perekonomian Bali. Malah, banyak kasus kriminal yang dilakukan oleh warga Rusia bikin masyarakat lokal semakin was-was. Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya, menyebut kalo di tahun 2024, warga Rusia menempati urutan ketiga terbanyak dalam kasus kejahatan di Bali, dengan total 28 orang. Angka ini naik dibanding tahun sebelumnya, di mana cuma ada enam kasus dari 2022 sampai awal 2023.

Aksi Kriminal yang Bikin Resah

Beberapa kasus yang bikin geger adalah pembentukan “kampung Rusia,” penculikan, pemerasan, sampai penipuan online. Salah satu contohnya adalah kasus pencurian di pusat perbelanjaan di Kuta yang berhasil diungkap polisi. Wayan Sukarta, pensiunan polisi yang dulu bertugas di Kuta, bilang kalo tindakan warga Rusia sering banget bikin resah. “Dari dulu, orang Rusia tuh kadang-kadang kelakuannya kurang bagus di sini,” katanya.

Nggak cuma itu, Kevin Yehezkiel Gurning, seorang profesional siber Indonesia, juga ngasih data kalo kejahatan siber oleh warga asing, termasuk Rusia, udah meningkat drastis di awal tahun ini. Penipuan online pakai uang kripto jadi salah satu modus yang lagi marak. Ini tentu aja bikin masyarakat lokal makin khawatir.

Akar Masalah: Bebas Visa dan Lemahnya Pengawasan

I Gusti Kade Heryadi Angligan, pengamat pariwisata Bali, mengungkapkan kalo masalah ini sebenarnya akibat kebijakan bebas visa yang terlalu longgar. “Kita nggak punya space buat ngecek latar belakang mereka. Jadinya, yang datang itu ya mafia, pedofil, orang sakit, bahkan orang yang pernah terlibat kriminal di negaranya,” katanya.

Selain itu, banyak warga Rusia yang datang ke Bali ternyata bawa uang kripto dan langsung berinvestasi besar-besaran. Gerakan mereka dipermudah karena minimnya pengawasan. “Ini sebenarnya masalah mental bangsa kita yang terlalu santai sama aturan,” tambah Angligan.

Masyarakat Bali Minta Ketegasan Aparat

Penduduk lokal udah mulai gerah sama perilaku sebagian wisatawan Rusia ini. Mereka minta aparat lebih tegas, terutama soal deportasi warga asing yang melanggar aturan. Menurut Partadi, salah satu pegawai pemda Bali, “Terlalu bebas ngasih orang masuk tanpa visa itu salah satu kelemahan kita.”

Di sisi lain, Angligan juga menekankan pentingnya peran masyarakat setempat. “Kalau ada gelagat mencurigakan dari warga asing, laporkan aja ke polisi. Jangan diam aja,” katanya.

Harapan untuk Bali ke Depan

Masyarakat Bali berharap pemerintah bisa lebih selektif dalam memberikan izin tinggal buat warga asing. Ketegasan ini penting biar nggak merusak citra pariwisata Bali di mata internasional. Soalnya, kalau masalah ini terus dibiarkan, bisa-bisa wisatawan lain yang tadinya mau dateng jadi mikir dua kali.

Jadi, gimana nih tanggapan kalian? Apakah Bali harus lebih ketat soal kebijakan imigrasi? Atau mungkin ada solusi lain yang bisa diterapkan? Yang jelas, Bali tetap harus jadi tempat yang aman dan nyaman buat semua orang, baik penduduk lokal maupun wisatawan. Semoga masalah ini bisa cepet terselesaikan ya, biar Bali tetap jadi destinasi impian semua orang! 🌴✨

sumber voaindonesia

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Travel and Tourism

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top