Viral Truk Makanan Halal di AS: Bawa Bungkus Snack Sendiri, Isi Daging Sesuka Lo!

Lagi rame banget di Amerika Serikat, ada satu truk makanan halal yang konsepnya super unik dan viral abis di TikTok dan Instagram. Namanya Flavor Hive. Walau baru setahun jalanin bisnis, mereka udah berhasil bikin netizen penasaran, apalagi dengan konsep makanannya yang out of the box: BYOB alias Bring Your Own Bag. Iya, lo bawa sendiri bungkus snack favorit, nanti mereka isi deh sama daging-dagingan dan topping sesuka hati lo. Gokil, kan?

Truk Makanan Viral di Alexandria

Kalo lo lagi mampir ke Alexandria, Virginia, khususnya di area parkiran pertokoan di bagian selatan kota, jangan kaget kalau liat antrean panjang banget. Itu tandanya Flavor Hive lagi buka lapak. Mereka jualan makanan halal yang cepet saji, tapi dengan vibes dan rasa yang beda dari yang lain.

Dibalik truk ini ada dua founder kece: Shihan Chowdhury dan Amgd Gende. Mereka berdua nge-blend rasa dari budaya mereka—Bangladesh dan Mesir—terus dikolaborasiin sama ide kreatif yang super nyentrik. Salah satu menu andalannya ya konsep BYOB tadi.

Gimana Cara Kerjanya?

Jadi gini, lo tinggal bawa bungkus snack sendiri. Mau itu Cheetos, Doritos, atau snack lokal kayak keripik singkong juga bisa (asal cocok, ya). Nanti chef-nya bakal isi itu bungkus sama daging halal kayak ayam, beef cincang, atau lamb gyro ala Yunani. Tinggal pilih mau topping sayur, saus putih khas truk makanan halal, atau saus ijo yang pedes nendang. Harga standarnya sekitar $10 atau sekitar Rp160 ribuan. Worth it sih buat pengalaman dan porsinya.

Bukan cuma seru, konsep ini juga ngejawab masalah penyimpanan bungkus makanan yang biasanya ribet. Plus, pembeli jadi bebas berekspresi bawa apapun yang mereka suka. Seru banget liat orang-orang bawa daun selada, sushi, pizza, sampai ada yang bawa kacang kapri mentah. Kreatifnya kebangetan!

Meledak Gara-Gara Sosmed

Gak bisa dipungkiri, kekuatan media sosial punya andil besar buat meledaknya Flavor Hive. Shihan yang juga dikenal sebagai @chilipeppercooks di TikTok udah punya 1,9 juta followers, dan di Instagram hampir 500 ribu. Konten-kontennya yang relate, jujur, dan fun bikin banyak orang penasaran buat nyobain langsung.

“Sekarang bisnis itu harus bisa adaptasi sama dunia digital. Untungnya gue udah biasa bikin konten, jadi tinggal diterusin ke bisnis,” kata Shihan ke tim VOA.

Salah satu pelanggan setia, Misbah dari Manassas, Virginia, bilang dia tahu Flavor Hive dari TikTok dan temen-temennya. Sebagai muslimah, dia seneng banget lihat bisnis halal makin ramai dan komunitasnya saling support.

Ada juga JB, pelanggan asal Mesir, yang udah empat kali balik ke Flavor Hive. Dia suka rasa makanannya yang pedas dan berbumbu, ditambah keramahan stafnya. “Gue suka makanannya, gue suka vibes-nya. Tim-nya asik semua,” ujar JB.

Udah Sampai Indonesia?

Believe it or not, tren BYOB ini udah mulai merembet ke Indonesia. Ada beberapa foodpreneur dan konten kreator lokal yang adaptasi konsep serupa. Tapi, Shihan ngingetin juga, gak semua bahan cocok dijadiin isian snack.

“Kadang orang asal masukin bahan ke bungkus snack-nya. Padahal gak semua cocok dimakan bareng-bareng gitu,” katanya sambil ketawa.

Siap-Siap Ekspansi

Seiring makin populernya Flavor Hive, tantangan juga makin banyak. Salah satunya: gimana masak dalam jumlah gede tapi tetap cepet, biar gak bikin antrean makin panjang.

Sekarang aja, mereka udah punya tiga truk buat operasional harian. Dan kalau weekend atau pas Ramadan, ditambah dua truk ekstra buat ngadepin lonjakan pengunjung.

Tapi jangan salah, mereka gak cuma mau nambah truk. Shihan bocorin kalau mereka lagi siapin restoran tetap yang bakal diumumin soon. Plus, mereka juga terus eksperimen bikin menu baru. Salah satunya dessert spesial buat Ramadan!

Kunci Tetap Relevan? Konsisten Bikin Konten

Di tengah persaingan ketat bisnis kuliner di AS, Flavor Hive tetap eksis dan makin tumbuh berkat konten-konten kreatif mereka di sosmed. Dari TikTok sampai IG, mereka terus update video-video seru yang bikin orang ngiler, pengen nyobain, dan tentunya share ke temen-temennya.

_{^{source voaindonesia}}