HAMAS: “Senjata Nggak Akan Kami Taruh Sampai Palestina Bener-Bener Merdeka!”

GAZA | Hamas akhirnya buka suara dan ngegas soal rumor yang bilang mereka mau taruh senjata. Jawabannya? Big no! Kelompok perlawanan Palestina ini tegas ngomong kalau mereka nggak bakal berhenti angkat senjata sampai Palestina bener-bener merdeka, punya negara sendiri, dan kedaulatan penuh.

Pernyataan keras ini muncul setelah utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, ngaku di sebuah rekaman audio (yang katanya suara dia) kalau Hamas mau didemiliterisasi alias melucuti senjata. Berita itu pertama kali keluar di surat kabar Israel, Haaretz.

“Kita udah deket banget sama solusi buat akhiri perang ini,” kata Witkoff pede.

Tapi, Hamas langsung bantah keras. Mereka rilis pernyataan di Telegram yang bilang kalau isu itu hoaks.

“Perlawanan dan senjata kami itu hak nasional yang sah selama penjajahan Israel masih ada,” tulis Hamas. Mereka juga tegaskan kalau hak itu cuma bisa berhenti kalau Palestina udah berdiri sebagai negara berdaulat penuh, dengan Yerusalem sebagai ibu kota.

Hamas juga ngingetin kalau apa yang mereka lakukan sesuai sama hukum dan konvensi internasional: selama ada penjajahan, perlawanan bersenjata itu sah-sah aja.

Di sisi lain, Witkoff sendiri lagi sibuk ketemu keluarga sandera Israel di Tel Aviv (2/8/2025). Tapi pertemuan itu sempet diwarnai demo ratusan orang yang nuntut gencatan senjata biar sandera-sandera di Jalur Gaza bisa dibebasin.

Kunjungan ini jadi yang ketiga kalinya buat Witkoff ke Alun-Alun Sandera sejak perang meledak 7 Oktober. Tepat sebelum pertemuan itu, Hamas bareng Jihad Islam baru aja ngerilis video yang bikin heboh: dua sandera Israel, Evyatar David dan Rom Braslavski, kelihatan kurus kering dan kelaparan. Video ini bikin warga Israel ngamuk dan mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu buat gerak cepat bebaskan mereka.

_{^{source inews}}