Perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina. (ANTARA/Anadolu/py)
JAKARTA | Israel kembali menggempur Jalur Gaza dengan serangan brutal pada Selasa (18/3) dini hari. Serangan ini terjadi sekitar pukul 2 pagi waktu setempat, saat warga sedang bersiap sahur atau bahkan tak punya makanan untuk berbuka dan harus menahan lapar hingga fajar.
Serangan ini jadi yang terbesar sejak gencatan senjata dengan Hamas pada 19 Januari. Kecaman pun berdatangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, serta organisasi internasional.
Dampak Serangan ke Warga Gaza
💥 Ratusan Warga Palestina Tewas Serangan ini berlangsung sehari, tapi dampaknya mengerikan. Lebih dari 404 warga Palestina tewas dan 562 lainnya luka-luka. Dengan tambahan ini, total korban jiwa sejak perang Oktober 2023 sudah menyentuh 48.500 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak.
🚨 Perintah Evakuasi, Tapi Ke Mana? Setelah serangan, Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga di Beit Hanoun dan Khan Younis. Masalahnya, nggak ada tempat aman buat mereka mengungsi! Ini jadi perintah evakuasi pertama sejak Januari, mencakup area sekitar 23 km² yang selama ini jadi tempat perlindungan pengungsi.
Israel Langgar Kesepakatan?
Hamas menuding Israel sudah ratusan kali melanggar gencatan senjata. Mereka mengklaim tetap mematuhi perjanjian, tapi Netanyahu dan pemerintahnya malah melakukan pembunuhan, menutup perbatasan, dan menghambat bantuan kemanusiaan.
Di sisi lain, Israel berdalih serangan ini dilakukan karena Hamas menolak tawaran Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
Kecaman Dunia Internasional
🌍 Negara-negara Eropa, termasuk Uni Eropa (EU), mengecam keras serangan ini. “Satu-satunya jalan adalah kembali ke meja perundingan,” kata perwakilan EU.
🇮🇹 PM Italia Giorgia Meloni juga menyayangkan serangan Israel karena dianggap merusak upaya perdamaian.
🇺🇳 Dubes Palestina untuk PBB Riyad Mansour mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB segera bertindak. “Akhiri kejahatan ini! Jangan biarkan mereka membatasi makanan, air, dan rumah sakit di bulan Ramadan!” serunya.
🇮🇩 Indonesia juga ikut mengecam serangan yang menewaskan ratusan warga sipil ini. “Serangan ini semakin memperburuk situasi dan mengancam prospek perdamaian,” kata Kementerian Luar Negeri RI.
Negosiasi Perdamaian, Masih Ada Harapan?
Wakil Dubes Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mendesak DK PBB segera mengambil langkah untuk mengembalikan gencatan senjata.
Sementara itu, Hamas menyatakan siap menyambut setiap usulan perundingan tahap kedua gencatan senjata. “Kami terbuka untuk diskusi,” kata juru bicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanoua.
Konflik ini masih jauh dari selesai. Akankah ada solusi damai, atau justru perang makin panas?