Connect with us

Bunga Bangkai: Pesona Bau Busuk yang Mendunia

Education

Bunga Bangkai: Pesona Bau Busuk yang Mendunia

Holidin, penggerak pelestarian di Taman Konservasi Puspa Langka Tebat Monok, Kepahiang, Bengkulu. (foto: dok pribadi)

JAKARTA | Di pelosok Bengkulu, ada taman kecil yang jadi rumah bagi bunga paling unik di dunia: bunga bangkai! Taman ini ada di Desa Tebat Monok, Kepahiang, sekitar 50 km dari Kota Bengkulu. Pemiliknya, Holidin, bareng enam saudaranya, jatuh cinta sama bunga raksasa berbau menyengat ini dan memutuskan buat melestarikannya.

Di Bengkulu, bunga bangkai disebut kibut. Secara nasional, nama kerennya adalah titan arum.

Awal Mula Konservasi

Holidin awalnya tinggal di Kabupaten Seluma, Bengkulu, sebelum pindah ke Kepahiang di tahun 80-an. Saat itu, alam masih asri, tapi nggak lama kemudian, terjadi perusakan lingkungan gara-gara pembukaan lahan liar dan illegal logging.

“Kami lihat banyak hutan yang ditebang sembarangan. Itu bikin prihatin,” cerita Holidin.

Karena takut bunga bangkai bakal punah, tahun 1998, Holidin mulai konservasi sendiri. Nggak ada yang ngajarin, semuanya dia pelajari langsung dari alam.

“Kalau nggak ada yang peduli, lama-lama bunga ini bakal punah,” katanya. Masalahnya, banyak orang tebang hutan sembarangan, pakai herbisida, yang bikin umbinya busuk dan mati.

Selain ngerawat bunga bangkai, Holidin juga aktif ngajak warga buat ikut melestarikan. Setiap ada acara kampung, dia selalu sempatin buat kasih edukasi soal pentingnya tanaman ini buat lingkungan.

Kenalan Sama Amorphophallus

Amorphophallus gigas menjulang tinggi di tengah habitat aslinya. (foto dok: KPPL Bengkulu)

Bunga bangkai punya umbi yang jadi kunci kelangsungan hidupnya. Umbinya tumbuh jadi tanaman dengan daun lebar dan batang tinggi, lalu mengering dan seolah mati. Tapi jangan salah! Itu cuma fase transisi. Setelah bertahun-tahun—bahkan bisa sampai 10 tahun—bunga bangkai akhirnya mekar.

Setelah mekar pertama, butuh waktu 2-3 tahun lagi buat berbunga kembali. Makanya, momen mekarnya selalu ditunggu-tunggu!

Di dunia, ada sekitar 200 spesies bunga bangkai, dan Indonesia punya 25 spesies, dengan 18 di antaranya endemik. Sumatra punya 8 spesies, Jawa 5, Kalimantan 3, dan Sulawesi 1. Dari semua jenis itu, yang paling terkenal adalah Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas.

Titanum bisa tumbuh setinggi 3 meter dengan diameter hampir 2 meter. Sementara itu, gigas punya tangkai panjang yang lebih tinggi dari permukaan tanah.

Menurut Sofian dari Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, bunga ini punya dua fase hidup: vegetatif (muncul daun dan batang) dan generatif (muncul tunas bunga).

Sofian, koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu. (dok pribadi)

Di habitat aslinya, bunga bangkai masih sering ditemukan di hutan-hutan Sumatra, meski jumlahnya makin berkurang. Bunga ini bahkan udah ditetapkan sebagai flora identitas Bengkulu sejak 1989.

Wisata Alam Bunga Bangkai

Karena langka dan unik, bunga bangkai jadi daya tarik wisata. Banyak turis lokal dan mancanegara datang ke Bengkulu buat lihat mekarnya bunga ini langsung di habitat aslinya. KPPL Bengkulu juga aktif ngajak warga buat merawat bunga bangkai sekaligus menjadikannya peluang ekonomi.

Di Bengkulu Utara, misalnya, ada komunitas yang nggak cuma merawat bunga langka ini, tapi juga mengelola wisata dan promosi lewat media sosial. Mereka bahkan punya pemandu wisata khusus buat nemenin pengunjung.

“Kalau wisatawan asing, biasanya kita pakai guide dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI),” kata Prasetya Jaggad Fernandes alias Gek dari KPPL Kemumu.

Prasetya Jaggad Fernandes, pegiat wisata pengamatan bunga langka di Bengkulu Utara. (dok. pribadi)

Komunitas ini juga nggak pasang tarif tetap buat jasa pengantaran wisatawan. Semua seikhlasnya! Selain itu, ada ojek buat yang malas jalan kaki ke dalam hutan.

Holidin juga sering kedatangan tamu dari luar negeri, dari Australia sampai Amerika.

“Biasanya saya udah bisa prediksi kapan bunga bakal mekar sejak tiga bulan sebelumnya, tapi yang paling akurat itu sekitar dua minggu sebelum mekar,” ujarnya.

Bunga Bangkai Mekar di New York!

Nggak cuma di Bengkulu, bunga bangkai juga bikin heboh di luar negeri. Januari lalu, bunga bangkai akhirnya mekar untuk pertama kalinya di Brooklyn Botanic Garden, New York, setelah 7 tahun menunggu!

Orang-orang yang datang ke sana punya pendapat unik soal baunya. Ada yang bilang mirip kaus kaki bau, keju busuk, sampai kotoran! Tapi ada juga yang mencium aroma bunga samar-samar di antara bau nggak sedap itu.

Presiden Brooklyn Botanic Garden, Adrian Benepe, bilang kalau hari itu jumlah pengunjung naik lima kali lipat dari biasanya. Semua orang penasaran buat lihat langsung bunga bangkai mekar.

Kenapa baunya bisa kayak gitu? Kate Fermoile, direktur interpretasi di taman botani itu, jelasin kalau bau busuknya itu justru cara bunga ini buat menarik kumbang bangkai dan lalat, yang jadi ‘polinator’ alaminya.

Jadi, meski bau menyengat, bunga bangkai tetap punya pesona yang bikin banyak orang rela jauh-jauh datang buat melihatnya mekar. Dari pelosok Bengkulu sampai kota besar di luar negeri, bunga bangkai tetap jadi primadona!

sumber voaindonesia

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Education

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top