JAKARTA | Penasaran gimana rasa kopi masa depan? Di Kaffa Roastery, tempat ngopi hits di Helsinki, Finlandia, mereka bikin kopi yang diracik pakai teknologi AI! Nama kopinya juga catchy banget, “AI-conic.”
Racikan ini adalah gabungan dari empat jenis biji kopi, salah satunya Fazenda Pinhal dari Brasil yang rasanya lembut. AI yang ngatur semuanya, dari nyari biji kopi sampai bikin deskripsi rasa. Kaffa kerja bareng konsultan AI lokal, Elev, buat ngehasilin racikan ini.
Svante Hampf, bos Kaffa, awalnya skeptis. “Biasanya kita ngandelin semua indra waktu ngeracik kopi, kayak nyium aromanya, ngeliatin proses pemanggangan, dan lain-lain,” katanya. Tapi ternyata, hasil racikan AI ini bikin barista mereka angkat topi.
Antti Merilehto, pendiri Elev, cerita kalau mereka awalnya cuma pake ChatGPT gratis buat eksperimen. “Rasanya kayak ngobrol sama temen, ‘Hei, kita mau bikin racikan kopi baru pakai AI. Bisa bantu, nggak?’ Dan hasilnya ternyata keren banget!”
AI nggak cuma nyari biji kopi terbaik dari Brasil, Kolombia, Ethiopia, dan Guatemala, tapi juga bikin desain kemasan dan deskripsi rasa yang detail. Katanya, racikan ini punya perpaduan rasa manis dan buah kopi yang matang.
Yang bikin kaget, AI malah milih empat jenis biji kopi sekaligus, padahal biasanya cuma dua atau tiga. Tapi waktu dicoba dengan mata tertutup, para ahli kopi di Kaffa sepakat kalau racikan ini nggak perlu diubah lagi.
Lucunya, waktu mereka bikin versi manual yang “katanya lebih baik,” hasilnya tetep kalah sama racikan AI. “Setiap kali kita coba, kopi AI selalu sama enaknya atau bahkan lebih baik,” ujar Svante.
Finlandia, yang dikenal sebagai negara dengan konsumsi kopi tertinggi di dunia, jadi tempat yang pas buat eksperimen ini. Kaffa Roastery berharap ini jadi awal obrolan baru soal gimana teknologi bisa bantu dunia kopi ke depannya.
“AI nggak bakal gantiin kerjaan kita, tapi mungkin bikin cara kita kerja jadi beda,” tutup Antti.