Militer Israel pada Selasa mengatakan pasukannya telah menewaskan para militan dan lokasi-lokasi infrastruktur militan di Gaza tengah dan selatan selama satu hari terakhir.
Para pejabat kesehatan Palestina pada hari Selasa (5/11) mengatakan bahwa serangkaian serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 30 orang di Jalur Gaza.
Satu serangan pada Senin (4/11) malam menghantam sebuah rumah yang menjadi tempat penampungan keluarga pengungsi di Beit Lahiya, menewaskan sedikitnya 20 orang, kata para pejabat.
Serangan mematikan lainnya terjadi di Kota Gaza, Zuweida dan Deir al-Balah.
Militer Israel pada Selasa mengatakan pasukannya telah menewaskan para militan dan lokasi-lokasi infrastruktur militan di Gaza tengah dan selatan selama satu hari terakhir.
Konflik Lebanon
Jumlah korban tewas di Lebanon melampaui 3.000 orang pada hari Senin, dalam konflik 13 bulan antara Israel dan Hizbullah. Sebagian besar korban tewas sejak permusuhan meningkat secara dramatis pada pertengahan September dan Israel menyerbu Lebanon selatan pada tanggal 1 Oktober.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 13.000 orang juga terluka. Lebih dari satu juta orang mengungsi di negara kecil tersebut. Israel mengatakan bahwa korban tewas termasuk ratusan anggota Hizbullah. Mereka juga berhasil membunuh pemimpin tertinggi kelompok tersebut, Hassan Nasrallah, dan beberapa komandan senior.
Di Israel, 72 orang telah terbunuh oleh serangan roket dan pesawat tak berawak Hizbullah, termasuk 30 tentara, menurut kantor perdana menteri.
Sementara itu, Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menyerukan “tekanan internasional segera” untuk mengakhiri perang dengan Israel, melindungi warga sipil dan tim medis dari serangan, serta warisan budaya negara tersebut, lapor Kantor Berita Nasional, Senin. Israel telah melakukan serangan udara berulang kali di atas kota kuno Tyre dan Baalbek, yang beresiko merusak reruntuhan kuno mereka.
Mikati juga berdiskusi dengan para duta besar dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Inggris, Cina, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa, tentang situasi tersebut.
Bantuan Gaza
Rik Peeperkorn, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Tepi Barat dan Gaza kepada para wartawan melalui panggilan video dari Gaza pada hari Senin mengatakan hanya ada sedikit misi pengiriman bantuan ke Gaza utara pada bulan Oktober yang dilakukan oleh lembaga-lembaga AS. Peeperkorn mengatakan bahwa misi-misi tersebut “dibatalkan, dihalangi, dan ditunda.”
Saat ini, impor swasta “hampir dilarang” dan pihak berwenang Israel hanya mengizinkan penggunaan tiga titik penyeberangan ke Gaza – Kerem Shalom, Gerbang 96 (dekat pusat Gaza) dan Erez Barat.
“Lebih jauh lagi, rekan-rekan kemanusiaan hanya dapat mengakses daerah-daerah perbatasan ini melalui rute yang sangat berbahaya,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric. “Penggunaan sebagian besar jalan yang mengarah ke titik-titik masuk ini telah dilarang oleh pihak berwenang Israel atau dianggap tidak aman karena permusuhan yang sedang berlangsung.”
Ia mengatakan bahwa rute yang tersedia sering kali dalam kondisi yang buruk dan rawan penjarahan oleh orang-orang bersenjata.
PBB juga sedang dalam tahap akhir kampanye vaksinasi polio besar-besaran di Gaza, di mana penyakit ini telah terdeteksi dalam air limbah. Peeperkorn mengatakan tujuannya adalah memvaksinasi hampir 600.000 anak di bawah usia 10 tahun di seluruh wilayah tersebut. Mereka telah mencakup lebih dari 95% di Gaza selatan dan tengah, dan dalam dua hari pertama vaksinasi di Gaza utara mencapai hampir 95.000 anak atau sekitar 79% dari target mereka.
Lebih dari setahun yang lalu, militan Hamas menewaskan 1.200 orang dan menangkap sekitar 250 sandera dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang saat ini. Israel mengatakan bahwa mereka yakin Hamas masih menahan 101 sandera, termasuk 35 orang yang menurut militer telah tewas.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.300 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah itu, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil dalam penghitungannya.
Hamas dan Hizbullah telah ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. [my/ab]