Uncategorized
ASITA sambut Musim Haji 1445 H

Jakarta- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia. Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Didirikan pada tahun 1971, bertujuan untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia dan peran para anggota sebagai pelaku utama pariwisata nasional yang berdaya saing global.
Pada musim Haji 1 Dzulhijah 1445 tahun, ASITA yang memiliki anggota 7000 yang tersebar disuluruh Indonesia mulai mempersiapkan diri untuk menyambut musim Haji tahun ini. Pada 15 Januari 2024 ASITA mengadakan sosialisasi mengenai Visa Haji.
Dalam seminar ini, Ketua Umum ASITA, Dr. N. Rusmiati, membahas tentang kemajuan ASITA. Ia mengatakan bahwa ASITA telah berkembang pesat menjadi organisasi yang profesional dan berpengalaman. ASITA saat ini memiliki sekitar 7.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
“ASITA berkomitmen untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia dan berperan sebagai pelaku utama pariwisata nasional yang berdaya saing global,” kata Rusmiati.
SITA memiliki tujuan untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia dan peran para anggota sebagai pelaku utama pariwisata nasional yang berdaya saing global. Untuk mencapai tujuan tersebut, ASITA telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:
- Promosi pariwisata Indonesia di dalam dan luar negeri
- Pelatihan dan sertifikasi bagi anggota
- Pengembangan produk dan jasa pariwisata
- Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat
Pada hari ini, ASITA menyelenggarakan seminar sosialisasi visa haji 1445 hijriah/2024. Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada anggota ASITA tentang persyaratan dan prosedur pengajuan visa haji.

Narasumber seminar adalah Ketua Umum ASITA, Ibu Dr. N. Rusmiati. Dalam seminar tersebut, Ibu Rusmiati membahas soal kemajuan ASITA selama beberapa tahun terakhir.
“ASITA telah mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Ibu Rusmiati. “Jumlah anggota ASITA terus bertambah, dan kegiatan-kegiatan ASITA semakin beragam.”
Ibu Rusmiati juga menyampaikan bahwa ASITA akan terus berupaya untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia dan peran para anggotanya.
“ASITA berkomitmen untuk terus mendukung pariwisata Indonesia,” kata Ibu Rusmiati. “Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pariwisata Indonesia yang maju dan berdaya saing global.”
Seminar sosialisasi visa haji 1445 hijriah/2024 dihadiri oleh ratusan anggota ASITA. Para peserta seminar sangat antusias mengikuti seminar tersebut.
Narasumber lain dalam seminar ini adalah Syech Mohammad Jaber. Ia memberikan penjelasan tentang visa haji 1445 hijriah/2024.
Dalam seminar tersebut, narasumber yang dihadirkan adalah Syech Mohammad Jaber, seorang ulama dan adik dari Ulama kondang Indonesia Alm Syekh Ali Jaber.

Syech Jaber mengatakan bahwa visa haji furoda merupakan salah satu alternatif bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji, terutama bagi mereka yang tidak mendapatkan visa haji reguler dari pemerintah Indonesia.
“Visa haji furoda ini bisa menjadi solusi bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji,” kata Syech Jaber. “Namun, penting untuk mengetahui prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan visa haji furoda ini.”
Syech Jaber juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh umat Islam yang ingin mendapatkan visa haji furoda, antara lain:
- Memilih travel yang terpercaya dan memiliki izin resmi dari pemerintah.
- Memastikan bahwa travel tersebut memiliki hubungan baik dengan agen di Arab Saudi.
- Membayar biaya haji furoda secara penuh kepada travel.
“Pastikan Anda memilih travel yang terpercaya dan memiliki izin resmi dari pemerintah,” kata Syech Jaber. “Jangan tertipu oleh travel yang menawarkan visa haji furoda dengan harga yang murah.”
Ketua Umum ASITA, Dr. N. Rusmiati, mengatakan bahwa seminar sosialisasi visa haji furoda ini bertujuan untuk memberikan informasi yang tepat kepada anggota ASITA tentang cara mendapatkan visa haji furoda.
“Kami ingin memastikan bahwa anggota ASITA dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada calon jamaah haji furoda,” kata Rusmiati.
Dr. N. Rusmiati menambahkan bahwa ASITA akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada para anggotanya, termasuk dalam hal penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam seminar ini juga dibahas tentang aplikasi Nusuk. Nusuk adalah platform resmi pertama yang memberi Anda opsi untuk merencanakan, memesan, dan menjalani pengalaman umrah Anda sendiri. Nusuk memungkinkan para wisatawan dari seluruh dunia dengan mudah mengatur dan merencanakan setiap detail kunjungan mereka, mulai dari mengajukan visa elektronik hingga memesan hotel dan penerbangan.

Pembicara dari ASITA, Samsul Arifin, mengatakan bahwa aplikasi Nusuk memiliki potensi untuk meningkatkan industri umrah di Indonesia. Namun, ia juga mengingatkan bahwa aplikasi ini harus dikelola dengan baik agar tidak merugikan travel umrah.
“Aplikasi Nusuk bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin melaksanakan umrah sendiri,” kata Samsul Arifin. “Namun, travel umrah juga harus beradaptasi dengan kehadiran aplikasi ini.”
Samsul Arifin juga mengatakan bahwa travel umrah harus berkolaborasi dengan aplikasi Nusuk untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Pertemuan mengenai sosialisasi visa haji ini juga dihadiri oleh pelaku travel Umrah seluruh Indonesia karena menurut salah satu peserta, visa haji sangat penting untuk para calon jamaah haji.
(sns)
