Para penggemar Lionel Messi menunggu untuk memasuki stadion sebelum pertandingan sepak bola antara klub baru Messi, Inter Miami dan Cruz Azul, 21 Juli 2023, di Fort Lauderdale, Florida.
Tidak seperti di Indonesia, di Amerika Serikat sepak bola bukanlah olah raga yang merakyat. Pamornya juga kalah dari American football dan bola basket. Namun, pelatih dan pengamat sepak bola di AS optimistis olah raga itu akan semakin populer dan berkembang, setelah salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa, Lionel Messi, bergabung dengan klub Inter Miami dan merumput di negeri Paman Sam.
“Messi yang terbaik!” seru salah seorang penonton pertandingan antara Inter Miami dan Cruz Azul di Stadion Drive Pink di Kota Fort Lauderdale, Florida, kepada VOA, Jumat (21/7) lalu. Lionel Messi mencetak gol kemenangan bagi klub barunya, Inter Miami, dalam pertandingan perdananya di Amerika.
Lionel Messi merayakan setelah mencetak gol kemenangan bagi Inter Miami CF dalam pertandingan melawan Cruz Azul di Fort Lauderdale, Florida, 21 Juli 2023.
“Saya mencintaimu Messi!” seru penonton lainnya.
Antusiasme seputar kehadiran Messi dalam dunia sepak bola AS juga terasa di kalangan pemain muda di sekitar kota Miami.
Kakak-beradik Lucas (12) dan Diego Araujo (11), yang berdarah Argentina, sama-sama mengidolakan Messi. Berawal sebagai kegemaran yang diturunkan ayah mereka, keduanya sudah berlatih sepak bola sejak usia tiga tahun. Kini masing-masing bergabung dengan dua klub sepak bola berbeda di pinggiran Miami.
Lucas Araujo mulai berlatih sepak bola sejak berusia tiga tahun (VOA Indonesia)
“Saya mulai bermain sejak saya berusia tiga tahun dan saya mulai bertanding ketika usia lima tahun,” ungkap Lucas kepada VOA (20/7) di lokasi mereka berlatih di kota Pembroke Pines, Florida.
Adik Lucas, Diego Araujo, sangat senang akan kedatangan Messi ke Miami (VOA Indonesia)
Sementara itu, ketika ditanya bagaimana perasaan mereka mengetahui Messi bergabung dengan klub Inter Miami, Diego menjawab, “Saya sangat senang. Saya beruntung, dari jutaan klub di luar sana, ia memilih ke sini, ke Miami.”
Pelatih Lucas dan Diego di pusat latihan pesepak bola muda Trekkerz Performance Training di Florida Selatan, Kevin Chin, 40 tahun, melihat potensi besar sepak bola di wilayahnya.
“Ada potensi besar di sini, terutama karena ada pengaruh besar Amerika Selatan,” ungkap Kevin. “Kami mengalami kenaikan hampir 300% dalam pendaftaran anak yang mengikuti program kami.”
Kevin Chin (kanan belakang) dan Patricia Tomanon (kiri belakang) melatih para pemain muda dari usia lima tahun di pusat latihan pesepak bola Trekkerz Performance Training di Florida Selatan (VOA Indonesia)
Menurutnya, minat anak-anak terhadap sepak bola semakin besar setelah tersiar berita tentang keputusan Messi berhijrah ke Amerika beberapa pekan terakhir. Orang tua juga semakin termotivasi melihat perkembangan positif itu.
“Akan ada lebih banyak kesempatan di sini, di Miami Dade dan Broward County. Hanya berkat kehadirannya, ada lebih banyak liputan media, lebih banyak invesitasi masuk,” tambahnya.
Meski popularitas sepak bola di AS masih kalah dari American football dan bola basket, pertumbuhannya paling pesat dibandingkan olah raga lain selama belasan tahun terakhir. Ketika football, basket dan baseball mengalami tren penurunan, jumlah orang yang memilih sepak bola sebagai olah raga yang paling mereka suka tonton justru naik lebih dari tiga kali lipat sejak tahun 2007.
Selain peningkatan infrastruktur, perbaikan pembinaan dan pelatihan sepak bola dinilai para pelatih menjadi kunci untuk mengembangkan kecintaan dan meningkatkan kualitas sepak bola AS (VOA Indonesia)
Efek Messi tidak hanya melanda pemain muda laki-laki, tapi juga perempuan, ujar Patricia Tomanon, 29 tahun, pelatih sepak bola perempuan di Trekkerz. Sosok Messi menginspirasi mereka.
“Gaya permainannya yang sangat teknis dan tidak terlalu mengandalkan atribut fisiknya, yang saya lihat juga dalam pertandingan sepak bola perempuan, akan berperan penting membuat para pesepak bola perempuan melihat bahwa, ‘saya tidak harus tinggi atau kuat, tapi cukup menjadi pintar dan tahu penempatan keahlian saya,’” tutur Pat, sapaan akrabnya kepada VOA pada kesempatan yang sama. “Itu akan menjadi pengaruh besar dan sudah tampak saat ini,” ujarnya.
Patut dicatat, sepak bola perempuan Amerika lebih populer dan telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang di kancah internasional. Dari delapan kali penyelenggaraan Piala Dunia Perempuan FIFA, timnas AS telah empat kali memboyong trofi utama kompetisi itu.
Sebelum Messi, sejumlah pemain besar pernah singgah di Amerika untuk melanjutkan karir mereka. Namun peran mereka beragam, kata Victor Matheson, profesor ekonomi di College of Holy Cross, Massachusetts, yang meneliti ekonomi olah raga.