Connect with us

Tahukah Kalian Tentang Sejarah Ketupat Lebaran?

Socio-Cultural

Tahukah Kalian Tentang Sejarah Ketupat Lebaran?

Ilustrasi Ketupat Lebaran

Ketupat adalah salah satu hidangan khas yang identik dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia. Makanan yang terbuat dari beras yang dikukus dalam anyaman daun kelapa muda ini sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Indonesia, terutama pada momen Lebaran.

Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah ketupat Lebaran itu sendiri?

Sejarah ketupat Lebaran bermula dari zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Ketika itu, ketupat disebut sebagai “tupat” atau “tipat” dalam bahasa Jawa. Menurut legenda, tokoh penting Kerajaan Majapahit, yakni Raden Wijaya, dikabarkan memberi perintah kepada rakyatnya untuk membuat bermacam-macam hidangan dalam persiapan menyambut Lebaran.

Namun, setelah melihat bahwa persediaan beras mereka semakin menipis, Raden Wijaya kemudian memberi perintah untuk membuat makanan yang lebih sederhana dan hemat bahan baku. Akhirnya, munculah ide untuk mengukus beras yang dibungkus dengan daun kelapa muda, yang kemudian dikenal sebagai ketupat.

Sejak itu, ketupat menjadi makanan yang populer di Jawa dan kemudian menyebar ke seluruh nusantara. Ketupat juga menjadi simbol kerukunan dan kebersamaan, karena dalam pembuatannya diperlukan kerja sama antara orang yang memasak dan yang membungkus ketupat.

Selain itu, ketupat juga memiliki makna filosofis dalam budaya Indonesia. Bentuknya yang segi empat melambangkan keseimbangan dan keadilan, sedangkan daun kelapa yang digunakan sebagai pembungkus melambangkan ketulusan dan kesucian hati. Ketupat juga dianggap sebagai lambang kemakmuran dan kelimpahan, karena dianggap sebagai makanan yang menyenangkan bagi para tamu yang datang berkunjung.

Kini, ketupat sudah menjadi hidangan wajib dalam acara Lebaran di Indonesia. Berbagai varian rasa dan isian ketupat pun kini sudah banyak bermunculan, dari ketupat sayur, ketupat ayam, hingga ketupat gulai kambing.

Demikianlah sejarah ketupat Lebaran yang memiliki nilai filosofis dan makna budaya yang mendalam. Ketupat bukan hanya sekadar hidangan, namun juga melambangkan kebersamaan, keseimbangan, dan kesucian hati dalam budaya Indonesia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Socio-Cultural

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top