Hi Popers , gue ada cerita menarik soal guru. Lo semua tau kalo profesi seorang guru adalah profesi yang mulia, terhormat, kenapa demikian, karena tanpa guru lo mungkin ngga bisa seperti saat ini. That’s the true guys. So ini ada cerita bagus banget yang gue ambil tulisan seorang pendidikan yang luar biasa. Beliau ini amat sangat concern dengan dunia pendidikan di Indonesia. Namanya Ibu Diena Syarifa. Beliau pemilik sebuah Homeschooling di Kota Bogor. Dengan ijin beliau, gue bisa ambil tulisan beliau untuk gue bagi ke lo semua.
Dok. pribadi FB Diena Syarifa
+Guru Jepang : “Anak ibu bagus2 pertanyaannya, itu tugas sekolah?”
+Saya: “Tidak, itu tugas yg dia pilih sendiri sesuai minatnya. Kami menyebutnya Talent Based Project”
+Guru Jepang: “Apakah setelah itu akan menjadi guru? Tadi bilang suka musik juga”
+Saya: “Saya belum tahu peran spesifikanya spt apa, tapi bidang keberminatannya memang dunia pendidikan.”
+Guru Jepang: “Oh jadi belum tahu cita2nya apa gitu ya? Bagaimana dan kapan tahu pastinya?”
+Saya: “Biasanya setelah 2-3x Talent Based Project anak akan clear perannya (cita2nya). Memahami aktivitas lebih penting daripada bisa menyebutkan cita2 tapi tak paham aktivitasnya”
+Guru Jepang: “Nice quotes …”.
Dok. Pribadi FB Diena Syarifa
Dari awal kunjungan ke sekolah2 di Tokyo memang Jenar jadi peserta paling muda. Kami (saya & suami Hendro Gunawan) memang memberi kesempatan luas pada anak2 untuk menguji keberminatan dan keberbakatannya dalam bentuk Talent Based Project. Dio, Iban inshaallah sudah selesai tinggal mastery saja. Jenar sedang tahap menguji dan menajamkan potensi kekuatannya.
Setelah magang di TK pada bulan Juli 2022, dilanjutkan Februari 2023 magang di Daycare & TK selama 3 pekan, bulan Maret-Mei 2023 ini menjalani project bidang pendidikan.
Saat kunjungan, saya lihat lumayan menikmati apalagi kalau lihat kelas ada pianonya. Di sebuah sekolah di Tokyo bahkan setiap kelas ada pianonya..berbinar2 Jenar melihatnya. Impiannya menggabungkan musik dan pembelajaran di kelas tergambar nyata. Jenar menyimak dan mencatat semua yg dipresentasikan. Mandiri. Saya tak pernah memintanya. Sesekali saya lihat Jenar bertanya & mempertanyakan
Jenar bareng Sensei
Jenar : “Kenapa orang pada nanya biaya sekolah sih? Kan itu nggak relevan dg Indonesia. Kenapa nggak nanya gimana proses belajarnya gitu”
Jenar : “Aku nanti mau ambil data di SD, nanya2 ke guru di sekolah SD ku. Biar tahu updatenya”
Jenar : “Aku pingin nanyain proses makan siangnya, ada dapurnya, atau katering, makannya di kelas atau ruang makan”
Jenar: “Seru juga dunia pendidikan. Aku sukanya yang anak2”
Fixed jadi Guru? Hee…saya tak boleh ‘menjerumuskan’ . Biarkan Jenar yang bulat, utuh lalu mengkonfirmasi sendiri. Saya mendampingi saja.
Klo tradisi ABhome biasanya terkonfirmasi saat presentasi hasil Campus Tour di awal semester 5. Jenar masih semester 2, masih panjang perjalanannya.
jadi Guru? Hee…saya tak boleh ‘menjerumuskan’ . Biarkan Jenar yang bulat, utuh lalu mengkonfirmasi sendiri. Saya mendampingi saja. Klo tradisi ABhome biasanya terkonfirmasi saat presentasi hasil Campus Tour di awal semester 5. Jenar masih semester 2, masih panjang perjalanannya.
Hari gini jarang ada anak Indonesia minat di dunia pendidikan kecuali kepepet. Sementara di Finlandia 35% anak SMA nya berebut ingin jadi Guru. Mereka menyiapkan diri sejak awal dengan kesadaran. Ya! Karena di sana karir guru itu prestisius sekali. Tak heran pendidikannya maju krn bibit, bebet, bobot gurunya keren. Di Jepang juga seperti itu. Panggilan Sensei (guru) itu keren.
Indonesia perlu proses mencari bibit2 Guru seperti itu, yang sadar sejak awal, yang cinta, yang memang passionate. ABhome memberi ruang seluasnya anak menguji passion bidang pendidikan seperti itu.
Itu dia Popers, cerita singkat Ibu Diena Syarifa pada saat kunjungannya ke Jepang yang tentu aja berkaitan dengan Pendidikan. Semoga jadi renungan kita, jadi pencerahan kita, gue juga lo ya Popers. Ada cerita apa lagi ? Tunggu aja ya.
Diena Syarifa
16/03/2023 at 8:28 AM
Masyaallah…terima kasih