Presiden Prabowo Subianto akhirnya resmikan Komisi Percepatan Reformasi Polri di Istana Negara. Nama-nama besar seperti Jimly Asshiddiqie, Mahfud MD, hingga Yusril Ihza Mahendra ikut gabung dalam tim ini.
JAKARTA | Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Isinya Nama-Nama Berat Banget!
Presiden Prabowo Subianto akhirnya resmi melantik Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jumat (7/11/2025) di Istana Negara, Jakarta. Komisi ini dibentuk buat ngebut proses reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang selama ini jadi sorotan publik.
Langkah ini diteken langsung lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 122P Tahun 2025. Dalam Keppres itu dijelaskan soal pengangkatan keanggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia, alias tim yang bakal ngebantu pemerintah ngerapihin sistem dan struktur Polri biar makin profesional dan dipercaya masyarakat.
Saat pelantikan, Prabowo juga mimpin langsung pengucapan sumpah jabatan para anggota komisi. Dengan suara tegas, mereka berjanji bakal menjalankan amanah ini dengan sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya.
“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” begitu potongan sumpah yang diucapkan bersama di depan Presiden.
Siapa Aja yang Masuk “Tim Reformasi Polri”?
Gak main-main, isi tim ini bener-bener diisi nama-nama berat dari berbagai latar belakang hukum, politik, dan keamanan. Berikut daftarnya:
Jimly Asshiddiqie – Ketua merangkap anggota
Ahmad Dofiri
M. Mahfud MD
Yusril Ihza Mahendra
Supratman Andi Agtas
Otto Hasibuan
Listyo Sigit Prabowo
Tito Karnavian
Idham Azis
Badrodin Haiti
Dengan susunan kayak gini, banyak pihak yakin reformasi Polri kali ini gak cuma formalitas doang.
Awal Mula Komisi Ini Dibentuk
Balik ke September 2025, tepatnya tanggal 11 September, Prabowo sempat ketemu sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa. Di situ, muncul desakan kuat soal pentingnya reformasi kepolisian mulai dari transparansi, profesionalitas, sampai perbaikan budaya kerja.
Salah satu tokoh yang hadir waktu itu, Pendeta Gomar Gultom, Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), bilang kalau Prabowo langsung nanggepin serius usulan itu.
“Waktu kami sampaikan soal reformasi kepolisian, Presiden langsung respons positif dan bilang akan bentuk tim khusus,” ujar Gomar waktu itu.
Dan janji itu akhirnya terealisasi hari ini.
Apa Tujuannya?
Secara garis besar, Komisi ini bakal fokus di tiga hal utama:
Mengevaluasi sistem rekrutmen dan karier di Polri.
Meningkatkan transparansi dan integritas dalam penegakan hukum.
Mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Selain itu, tim juga diharapkan bisa ngasih rekomendasi konkret buat pemerintah soal arah reformasi Polri ke depan.
Penutup
Langkah ini dianggap sebagai sinyal kuat dari Presiden Prabowo buat nunjukin keseriusan membereskan institusi yang sering jadi sorotan publik. Apalagi, dengan hadirnya tokoh-tokoh senior hukum dan mantan Kapolri di dalamnya, publik punya harapan besar kalau reformasi kali ini bukan sekadar janji politik.