Ketua Baleg DPR, Bob Hasan. (Foto: Instagram @bang.bobhasan)
DPR resmi masukin RUU Perampasan Aset ke Prolegnas Prioritas 2025. Targetnya rampung tahun ini bareng RKUHAP, dengan partisipasi publik yang meaningful.
JAKARTA | RUU Perampasan Aset Masuk Jalur Cepat di DPR
DPR lagi serius nih ngebut soal Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset. Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Bob Hasan, ngumumin kalau aturan ini resmi masuk ke Prolegnas Prioritas 2025. Targetnya? Rampung di tahun yang sama.
“Targetnya tahun ini harus kelar. Tapi kita tetap harus ada yang namanya meaningful participation, alias partisipasi publik yang beneran bermakna, bukan formalitas doang,” kata Bob di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (10/9/2025).
Kenapa Penting?
Bob jelasin kalau pembahasan RUU ini nggak bisa asal gaspol. Harus jelas dulu: perampasan aset ini masuk kategori pidana asal atau pidana tambahan?
Ada pidana pokok
Ada pidana tambahan
Dan masing-masing punya aturan main yang beda
Karena itu, RUU Perampasan Aset bakal dibahas barengan sama RKUHAP di Komisi III DPR. Jadi, dua aturan hukum ini jalan paralel, biar sinkron.
“RKUHAP tetap jalan, perampasan aset juga tetap jalan. Nantinya implementasi perampasan aset harus nyambung sama hukum acara pidana di RKUHAP,” lanjut Bob.
Politik di Balik RUU Perampasan Aset
Bukan cuma DPR, pemerintah juga udah sepakat bahas RUU ini tahun 2025. Bahkan, Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas bilang kalau RUU Perampasan Aset datang dari inisiatif DPR sendiri.
Menurut Supratman, kesepakatan ini hasil dari rundingan Presiden Prabowo Subianto bareng para ketua umum parpol. Beberapa waktu lalu, Prabowo emang udah ketemu ketum-ketum partai buat nyatuin suara.
“Presiden udah ketemu ketum-ketum parpol. Hari ini artinya ada keputusan politik yang jelas. Tinggal prosesnya kita tunggu di DPR,” kata Supratman, Selasa (9/9/2025).
Masuk Prolegnas 2024–2029
FYI, RUU Perampasan Aset sebenernya udah nongol di Prolegnas jangka menengah 2024–2029. Tapi, dengan masuk ke prioritas 2025, sinyalnya jelas: DPR dan pemerintah lagi serius ngegas aturan ini.
Kalau beneran kelar tahun ini, RUU ini bisa jadi salah satu aturan kunci buat memberantas praktik korupsi, pencucian uang, dan tindak pidana lain yang bikin negara rugi besar.
Jadi, kita tunggu aja gimana DPR nge-handle pembahasan yang (katanya) paralel ini. Apakah beneran kelar di 2025 atau bakal molor kayak RUU lain? Stay tuned!