Destinasi wisata Hong Kong ramah Muslim. (source image: discoverhongkong)
Dari Hong Kong sampai Tokyo, tren wisata halal makin naik daun. Negara-negara non-Muslim mulai serius siapin fasilitas ramah Muslim buat rebut hati traveler global.
JAKARTA | Wisata Halal Naik Daun, Dunia Mulai Ramai-ramai Jadi “Muslim Friendly”
Fenomena Muslim traveler ternyata lagi booming banget, nggak cuma di negara-negara Islam tapi juga di destinasi populer dunia kayak Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, sampai Hong Kong. Negara-negara ini sekarang mulai berlomba bikin pariwisata yang ramah Muslim dari kuliner halal, hotel yang siap dengan bidet, sampai info masjid terdekat buat salat.
Ketua Umum DPP ASTINDO, Pauline Suharno, cerita kalau tren ini udah keliatan banget dalam beberapa tahun terakhir.
“Negara non-OIC seperti Hong Kong, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, dan sebagainya, sekarang berlomba-lomba menyediakan fasilitas ramah Muslim. Global Muslim Travel Index mereka pun hampir nyamain negara-negara anggota OIC,” ujarnya dalam acara Muslim Travel Fair 2025 di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/11/2025).
Angka Fantastis: 70 Juta Muslim Traveler di ASEAN
Dari data ASTINDO, pada tahun 2023 aja, ada 70 juta perjalanan wisatawan Muslim di kawasan ASEAN. Dan nggak main-main total pengeluarannya tembus 220 miliar dolar AS, atau sekitar Rp3.500 triliun-an! Diperkirakan angka ini bakal naik jadi 274 miliar dolar AS di 2026.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia jelas punya peran penting banget di pasar ini. Banyak wisatawan Muslim dari Tanah Air yang mulai eksplor berbagai destinasi Asia tapi tetap cari kenyamanan dan jaminan halal.
Negara Non-Muslim Pun Ikut “Halalin” Wisatanya
Pauline menjelaskan, beberapa negara yang bukan mayoritas Muslim mulai sadar potensi pasar ini. Mereka bikin langkah-langkah konkrit biar wisatawan Muslim tetap bisa jalan-jalan dengan tenang.
Misalnya, Hong Kong sekarang udah punya dimsum halal yang bisa dinikmati tanpa rasa khawatir. Bahkan, di sana juga ada masjid yang dikelola orang Indonesia.
“Wisatawan kita kan pengennya icipin makanan lokal. Nah, Hong Kong udah punya list restoran halal dan Muslim-friendly,” kata Pauline.
Nggak cuma makanan, konsep Muslim-friendly travel ini juga nyentuh hal lain kayak tempat ibadah, aktivitas perjalanan, dan akomodasi yang sesuai kebutuhan traveler Muslim.
Bisnis Wisata Mulai Adaptasi ke “Halal Market”
Permintaan yang makin tinggi dari segmen Muslim traveler bikin pelaku bisnis pariwisata mulai menyesuaikan diri. Dari travel agent, hotel, sampai tempat wisata semua mulai ngikutin tren halal tourism ini.
Pauline juga bilang kalau negara-negara non-OIC ini terus ngembangin produk paket wisata yang relevan buat pasar Muslim. Tujuannya, biar makin banyak wisatawan Muslim yang ngerasa nyaman dan betah.
“Penyesuaian konsep Muslim friendly traveler ini nggak cuma soal makanan, tapi juga seluruh pengalaman perjalanannya,” tambah Pauline.
Tren Halal Tourism: Peluang Besar Buat Indonesia
Dengan semua perkembangan ini, Indonesia sebenarnya punya peluang gede buat jadi pusat wisata halal dunia. Apalagi dengan sumber daya wisata yang melimpah dan komunitas Muslim yang kuat, pasar ini bisa jadi “gold mine” kalau dikelola serius dari promosi, edukasi, sampai kolaborasi antarnegara.
Jadi, buat kamu yang doyan jalan-jalan tapi tetap pengen aman soal halal dan ibadah, sekarang udah makin banyak destinasi seru yang bisa dieksplor tanpa worry. Mulai dari Tokyo, Seoul, sampai Bangkok semuanya mulai halal-friendly banget!