Kisah Lindsey dan Tim Pierce yang akhirnya punya bayi setelah 7 tahun berusaha, berkat embrio beku dari 1994. Ini bukti sains itu keren banget!
JAKARTA | Bayangkan punya adik bayi dari “calon bayi” yang umurnya lebih tua dari kamu. Beneran, nih! Seorang bayi laki-laki baru aja lahir dari embrio yang udah “tidur” dalam suhu beku selama 31 tahun. Ini bukan cerita fiksi ilmiah, tapi kisah nyata yang langsung memecahkan rekor dunia!
Bayi yang diberi nama Thaddeus Daniel Pierce ini lahir dengan sehat dan lucu, Sabtu (26/7/2025) kemarin. Orang tuanya, Lindsey (35) dan Tim Pierce (34) asal Ohio, Amerika Serikat, ajaib banget rasanya. Mereka sampe bilang ke MIT Technology Review, “Ini tuh rasanya kayak di film sci-fi, tapi beneran kejadian.”
Rekor sebelumnya dipegang sama bayi kembar yang lahir dari embrio beku 30 tahun. Tapi, si little Thaddeus ini berhasil ngalahin dengan selisih satu tahun. Talk about being a record breaker since day one!
Perjuangan 7 Tahun yang Akhirnya Berbuah Manis
Jalan Lindsey dan Tim nggak mudah. Mereka udah berjuang hampir 7 tahun buat dapetin momongan. Berbagai cara mungkin udah dicoba, sampai akhirnya mereka memutuskan buat mengadopsi embrio.
Embrio yang mereka terima ternyata punya cerita panjang banget. Embrio ini dibuat sama pasangan lain, Linda Archerd dan suaminya, lewat program bayi tabung (IVF) way back in 1994! Kerennya, teknologi waktu itu bisa bikin “calon bayi” ini bertahan sampai puluhan tahun kemudian.
Dulu, Archerd bikin empat embrio. Satu dipake buat lahirin anak perempuannya yang sekarang udah 30 tahun. Tiga sisanya? Ya ini tuh, dibekukan dan “disimpan” gitu aja.
Pilihan Berat si Ibu Donor: Nggak Mau Musnahin, Milih Nyumbang
Pas Archerd berpisah dari suaminya, dia dihadapin sama pilihan sulit: mau diapain sisa embrio-embrio itu? Daripada dimusnahin, dia milih opsi yang lebih mulia: nyumbangin buat penelitian atau buat dikasih ke keluarga lain yang pengen punya anak.
Buat Archerd, ini perkara yang dalem. Dia ngerasa ada connection karena anak yang lahir dari embrio donasinya itu punya hubungan darah sama anak kandungnya. Itu yang bikin proses donasi ini terasa spesial banget.
Bayangin, selama bertahun-tahun Archerd rela keluar duit ribuan dolar per tahun cuma buat biaya “sewa freezer” embrio-embrio itu. Dia baru berhenti bayar setelah nemu Nightlight Christian Adoptions, lembaga adopsi embrio Kristen yang punya program Snowflakes.
Lewat program ini, Archerd boleh milih sendiri calon orang tua buat embrio-embrionya. Kriteria dia sederhana: pasangan Kristen kulit putih yang tinggal di AS. Dan akhirnya, pilihannya jatuh ke Lindsey dan Tim Pierce.
Bukan Demi Rekor, Tapi Demi Lengkapi Keluarga
Proses transfer embrio akhirnya dilakukan di Rejoice Fertility, sebuah klinik bayi tabung di Tennessee yang terkenal open-minded banget. Mereka mau nerima transfer embrio berapapun usianya.
Menurut Lindsey, tujuan utama mereka sederhana aja. “Kami nggak ada niat buat pecahin rekor dunia atau apa. Kami cuma pengen banget punya anak buat lengkapi keluarga kecil kami,” ujarnya polos.
Sampai saat ini, Archerd belum ketemu langsung sama si bayi Thaddeus. Tapi, dari foto-foto yang dia liat, dia ngeliat ada kemiripan wajah antara Thaddeus dan anak kandungnya yang udah dewasa. Pasti rasanya heartwarming banget, ya!
So, buat lo yang lagi baca ini, ini bukti kalo harapan itu nggak pernah punya tanggal kadaluarsa. Sebuah embrio yang “tidur” selama tiga dekade aja bisa jadi bayi yang sehat dan menggemaskan. Never lose hope!