Ilustrasi. Ada beberapa kebiasaan kecil yang justru bikin daya ingat makin lemah. [Foto ilustrasi: AI]
Pernah gampang lupa naruh barang, susah fokus, atau cepat capek pas kerja? Bisa jadi otak kamu lagi “protes” gara-gara kebiasaan sehari-hari. Dari kurang tidur sampai stres nggak ke-handle, semua bisa bikin memori drop.
JAKARTA | Pernah ngalamin hal ini?
Lagi buru-buru, tau-tau lupa taro kunci di mana. Atau pas meeting, susah banget fokus ke materi. Bahkan ada juga yang gampang banget ngerasa capek walau kerja cuma sebentar. Kalau kamu mikir ini karena umur yang makin nambah, ternyata nggak selalu gitu. Menurut para neurolog, banyak faktor sehari-hari yang diam-diam ngefek banget ke kesehatan otak kita.
Jon Artz, neurolog bersertifikat, bilang kalau otak manusia mulai kehilangan jaringan sejak usia 40-an. Tapi, kabar baiknya: otak punya yang namanya cognitive reserve alias “cadangan otak” buat beradaptasi sama penurunan fungsi kognitif. Artinya, kebiasaan yang kita lakukan dari muda bisa jadi penentu otak masih “tajam” atau gampang lemot di usia tua.
Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Otak Drop
1. Kurang Tidur = Memori Bocor
Tidur itu semacam charger utama buat otak. Kalau sering begadang atau kualitas tidur jelek, jangan heran kalau gampang lupa, emosi labil, dan konsentrasi buyar. Deep sleep alias tidur nyenyak jadi momen penting otak buat nyimpen memori jangka panjang.
2. Alkohol, No Benefit for Brain
Debat soal alkohol panjang banget, tapi kata Artz, minum alkohol nggak ada manfaatnya buat otak. Kalau kebanyakan, justru bisa ngerusak fungsi tubuh dan daya ingat. Jadi kalau masih mikir “ah segelas doang aman”, mending dipikir ulang deh.
3. Terlalu Manja Sama AI
AI emang ngebantu hidup jadi lebih gampang. Tapi, kalau semua hal diserahin ke AI, lama-lama otak males mikir. Kreativitas bisa stuck, kemampuan deduktif berkurang. Artz nyaranin, tetap latih otak dengan critical thinking biar nggak 100% bergantung ke mesin.
4. Makanan Manis & Gorengan Overdosis
Cemilan manis, gorengan, dan makanan tinggi lemak jenuh bukan cuma nyerang jantung, tapi juga bikin komunikasi antar sel otak jadi lemot. Dokter gizi nyaranin buat lebih sering makan ikan, sayuran hijau, protein nabati, dan makanan fermentasi biar otak lebih sehat.
5. Kebanyakan Duduk, Otak Ikut Kaku
Gaya hidup mager alias sedentari jelas bahaya. Kurang gerak bikin aliran darah ke otak nggak maksimal. Solusinya? Minimal olahraga aerobik 150–300 menit per minggu. Nggak harus ke gym kok, jalan cepat atau bersepeda udah cukup bantu otak tetap aktif.
6. Stres Tanpa Kelola = Memory Thief
Stres itu manusiawi, tapi kalau nggak dikontrol, hormon kortisol bisa merusak area otak yang ngatur memori. Praktik sederhana kayak box breathing, jalan-jalan di alam, atau nulis jurnal bisa jadi cara simpel ngelola stres biar otak nggak ikutan rusak.
7. Lupa Cek Tekanan Darah
Hipertensi alias darah tinggi diam-diam bisa bikin pembuluh darah kecil di otak rusak. Efeknya? Daya ingat makin drop. Mulai sekarang, coba rutin cek tensi minimal 3x seminggu. Simple tapi krusial buat jaga kesehatan otak jangka panjang.
Kesimpulan
Otak kita itu ibarat hard disk utama tubuh. Kalau rusak, semua aktivitas ikut terganggu. Jadi, sebelum nyalahin faktor umur, coba cek lagi: apakah kamu sering begadang, jarang olahraga, atau gampang stres? Perubahan kecil di gaya hidup bisa jadi investasi gede buat otak tetap sehat sampai tua.