Travel and Tourism
Turki Lagi Sepi Turis, Pariwisata Kena Brake Tiga Bulan Beruntun
Sektor pariwisata Turki lagi ngos-ngosan setelah tiga bulan berturut-turut jumlah wisatawan asing turun. Biaya liburan makin mahal, wisatawan mikir dua kali, bikin pemerintah fokus ke strategi baru biar target 65 juta turis tahun 2025 tetap kejadian.
BOGOR, POPERS.ID | Wisatawan Mancanegara ke Turki Turun Lagi
Pariwisata Turki yang biasanya jadi mesin uang gede sekarang lagi masuk mode slow down. Data resmi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata nunjukin kalau Juli 2025 cuma ada 6,97 juta turis asing yang datang. Angka itu turun 5% dibanding Juli 2024 (7,33 juta turis) dan lebih rendah 2,4% dari Juli 2023 (7,14 juta turis).
Turunnya nggak cuma di Juli aja. Mei 2025 udah turun 1,8% dan Juni turun 1,5%. Jadi kebayang, tren negatifnya udah mulai dari awal musim panas.
Kenapa Bisa Sepi?
Menurut analis industri, ada beberapa faktor yang bikin turis agak males:
- Harga tiket & hotel makin mahal → bikin orang mikir ulang buat liburan jauh.
- Ekonomi global lesu → kantong orang-orang lagi ketat.
- Pola liburan berubah → wisatawan sekarang lebih milih pesan dadakan atau cari destinasi yang lebih murah.
Pemerintah Turki sendiri nggak nunjuk langsung siapa yang salah, tapi mereka sadar kalau faktor musiman + perubahan perilaku pasar utama Eropa jadi alasan kuat kenapa grafik kedatangan lagi turun.
Negara Mana Aja yang Masih Rajin ke Turki?
Walaupun turun, tetap ada negara yang ngirim banyak turis ke Turki:
- Jerman: 981 ribu turis
- Rusia: 953 ribu turis
- Inggris, Polandia, Belanda juga masih nyumbang angka lumayan.
Tapi kalau ditotal, turis Eropa ke Turki turun 5% dibanding Juli 2024. Artinya, mereka masih dominan, tapi sekarang lebih hati-hati dalam keluar duit buat traveling.
Yang bikin kaget, pasar jarak jauh malah jeblok lebih parah:
- Dari Amerika Serikat turun 21,9% (42 ribu orang lebih sedikit).
- Dari Iran turun 19%.
- Dari Yunani turun 14,4%.
Target 2025 Masih Optimis
Kalau ditotal Januari–Juli 2025, Turki kedatangan 2,1% lebih sedikit turis internasional dibanding periode sama tahun lalu. Tapi pemerintah masih pede ngejar target:
- 65 juta pengunjung
- Pendapatan $64 miliar
Buat gambaran, tahun 2024 pariwisata Turki sempet jadi mesin besar:
- 52,6 juta turis asing mampir (melewati target 49,2 juta)
- Total kunjungan 62,3 juta (kalau termasuk turis Turki di luar negeri)
- Jadi destinasi wisata nomor 4 paling rame di dunia (versi UNWTO)
- Pendapatan pariwisata naik 8,3% jadi $61,1 miliar
Pentingnya Pariwisata buat Ekonomi Turki
Kenapa pemerintah ngegas banget di sektor ini? Karena pariwisata nyumbang:
- 10% PDB nasional
- 5% lapangan kerja
- Jadi penopang penting buat neraca pembayaran negara
Dengan kata lain, turis yang belanja di hotel, restoran, sampai tempat wisata itu ibarat “oksigen” buat ekonomi lokal.
Strategi yang Lagi Disiapin
Para analis bilang, Turki harus fokus ke tiga hal biar bisa balik ngegas:
- Harga yang lebih kompetitif → bikin turis ngerasa liburan ke Turki worth it.
- Naikin pengalaman wisata → dari hotel sampai spot wisata harus makin nyaman.
- Diversifikasi destinasi → jangan cuma jualan Istanbul & Cappadocia, tapi juga dorong kota dan daerah lain.
Kalau strategi ini jalan, target 65 juta turis di 2025 masih bisa dicapai.
Jadi, Apa Artinya Buat Traveler?
Walaupun lagi turun, Turki tetap punya magnet besar:
- Monumen bersejarah (Hagia Sophia, Pamukkale, Ephesus)
- Alam kece (pantai, pegunungan, Cappadocia dengan balon udaranya)
- Transportasi oke + layanan wisata makin profesional
Singkatnya, Turki masih jadi top destination, cuma sekarang mereka lagi fokus bikin liburan lebih affordable dan gampang buat turis dunia.
source travelandtourworld
