Connect with us

5 Mahasiswa Malang Bikin Kacamata AI yang Bisa Bantu Tunanetra Kenali Obat

Ini Kami

5 Mahasiswa Malang Bikin Kacamata AI yang Bisa Bantu Tunanetra Kenali Obat

Tim mahasiswa Malang penggagas Vision Medichine, kacamata pintar berbasis AI untuk bantu tunanetra deteksi obat. (photo: Ist)

Vision Medichine, karya lima mahasiswa di Malang, hadir sebagai kacamata pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang memudahkan penyandang tunanetra mendeteksi dan mengetahui informasi obat secara real-time.

MALANG | Lima mahasiswa di Malang baru aja bikin gebrakan di dunia teknologi kesehatan. Mereka menciptakan Vision Medichine, kacamata pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang bisa bantu penyandang tunanetra mendeteksi obat secara otomatis, terus bacain informasinya langsung lewat suara.

Tim kreatif ini gabungan dari tiga jurusan berbeda: Al Fitra Nur Ramadhani dan Muhammad Hanif dari Informatika, Zaki Hanif Izzet dan Riko Dwi Firmansyah dari Teknik Elektro, plus Dwi Sukmawati dari Farmasi. Ketua timnya, Fitra, cerita kalau ide ini lahir karena dia prihatin sama kondisi banyak tunanetra yang kesulitan mengidentifikasi obat, apalagi pas situasi darurat.

“Awalnya sih ini buat seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di kampus. Eh ternyata idenya lolos dan langsung kita kembangin serius,” ungkap Fitra, Jumat (15/8/2025).

Cara kerjanya simple tapi keren. Pengguna tinggal arahin kacamata ke obat, terus sistem AI-nya langsung scan dan bacain nama plus info dasar obat tersebut secara real-time. Nggak cuma itu, ada fitur voice assistant biar penggunanya bisa tanya-tanya info tambahan.

“Jadi, tunanetra nggak cuma dapat info obat, tapi bisa interaksi sama perangkatnya juga. Bentuknya ergonomis dan gampang dipakai tanpa perlu pelatihan ribet,” jelas Fitra.

Sekarang, Vision Medichine udah rampung sekitar 30–40 persen. Semua komponen inti udah datang, dibantu banget sama dosen pembimbing, Galih Wasis Wicaksono. Tapi namanya juga bikin teknologi baru, ada aja tantangannya.

“Kita sempat beli kamera, tapi pas dites hasilnya nggak sesuai ekspektasi. Jadi harus cari alternatif lagi,” kata Fitra.

Kalau nanti udah jadi 100%, kacamata ini diharapkan bisa bikin penyandang tunanetra lebih mandiri dan aman saat minum obat—nggak perlu lagi bingung atau minta bantuan orang lain cuma buat ngecek kemasan obat.

source inews

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Ini Kami

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top