Donald Trump menyebut Zohran Mamdani sebagai komunis garis keras (Foto: AP)
WASHINGTON | Drama politik di Amerika makin panas. Donald Trump, mantan Presiden AS yang emang doyan komentar pedes, baru aja bikin heboh di medsosnya. Kali ini, targetnya: Zohran Mamdani, politikus muda berdarah Muslim yang baru aja menang di pemilihan awal Partai Demokrat buat jadi calon Wali Kota New York.
Trump gak pake basa-basi, langsung nyebut Mamdani sebagai “komunis 100 persen”. Ya, lo gak salah baca.
“Akhirnya kejadian juga. Partai Demokrat udah kelewatan. Zohran Mamdani, komunis sejati, baru aja menang pemilihan pendahuluan Demokrat. Dia sekarang lagi OTW jadi wali kota,” tulis Trump di akun Truth Social-nya, Kamis (26/6/2025).
Trump juga nuduh Mamdani punya hubungan dekat sama tokoh-tokoh sayap kiri yang udah terkenal vokal kayak Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) dan Senator Chuck Schumer. Menurut Trump, ini bukti kalau Partai Demokrat makin ke kiri ekstrem.
Faktanya, Mamdani sukses banget di pemilihan pendahuluan. Dia ngantongin 43,5% suara, ninggalin jauh Andrew Cuomo—mantan Gubernur New York—yang cuma dapet 36,5% suara. Gokil sih, ini jadi sejarah baru: Mamdani bakal jadi calon Wali Kota Muslim pertama di New York!
Next step-nya? Mamdani bakal bertarung di pemilihan Wali Kota New York 4 November 2025. Lawannya juga gak kaleng-kaleng:
Curtis Sliwa dari Partai Republik
Eric Adams, Wali Kota petahana yang sekarang maju sebagai independen
Jim Walden, seorang pengacara yang juga nyaleg lewat jalur independen
Persaingan bakal ketat banget. Tapi yang pasti, kemenangan Mamdani ini udah ngebuka pintu buat banyak suara muda, progresif, dan minoritas buat tampil di panggung politik Amerika.
Apakah Mamdani bisa tembus jadi Wali Kota dan bener-bener ngerombak New York? Atau malah serangan-serangan politik dari lawannya, termasuk Trump, bakal bikin dia goyah?
Cerita lengkapnya, update terbaru soal politik luar negeri, dan fakta-fakta menarik lainnya, cuma di POPERS.ID.
Stay tuned dan jangan lupa follow kita buat info-info politik global yang gak ngebosenin.