Ilustrasi aksi unjuk rasa pro-Palestina di Inggris. (/ANTARA/Anadolu/py)
ISTAMBUL | Bro, Eropa lagi rame banget nih. Ribuan orang dari berbagai kota kayak London, Stockholm, Berlin, sampai Amsterdam, turun ke jalan buat aksi damai gede-gedean tanggal 15 Mei kemarin. Moment-nya pas banget sama peringatan Nakba ke-77 tahun, tragedi waktu lebih dari 700 ribu warga Palestina terusir dari tanah sendiri gara-gara berdirinya negara Israel tahun 1948. Tapi tahun ini vibes-nya beda—lebih geram, lebih emosional, karena situasi Gaza makin gila.
💥 Stockholm Penuh Amarah Damai Di Swedia, tepatnya di Lapangan Odenplan, massa tumpah ruah. Mereka bawa bendera Palestina, foto anak-anak korban serangan, dan spanduk-spanduk lantang kayak “Stop Genosida di Palestina”. Bahkan ada yang bawa poster nama-nama warga Gaza yang jadi korban buat ngingetin semua orang: ini bukan statistik, ini nyawa manusia.
Salah satu aktivis Yahudi Swedia, Dror Feiler, nggak tahan lagi. Dia bilang serangan Israel itu pure genosida. Dia juga ngamuk karena Menlu Swedia, Maria Malmer Stenergard, cuma diem doang. Pendeta dari Gereja Swedia, Ann Christin Kristiansson, juga speak up. Menurut dia, perlawanan harusnya lewat aksi sipil, bukan kekuatan militer. Yang jadi korban tuh bukan pejuang, tapi ibu-ibu, anak-anak, warga biasa. Solusinya? Politik damai based on hukum internasional.
London Turun Tangan Di London, massa lebih gila lagi jumlahnya—ratusan ribu orang long march sampe ke Downing Street. Mereka pakai keffiyeh, bawa bendera Palestina, dan teriakin yel-yel kayak “Israel is terrorist” dan “Free Palestine now!”. Mereka juga marah banget soal blokade Israel yang bikin dua juta lebih warga Gaza literally kelaparan.
Tokoh-tokoh publik juga ikutan turun: aktor The Crown Khalid Abdalla, aktris Juliet Stevenson, sampe eks diplomat AS Ann Wright. Duta Besar Palestina buat Inggris, Husam Zomlot, bilang ini bukan tragedi baru—ini genosida yang udah jalan 77 tahun. Dia sedih banget karena kampung halamannya di Gaza udah rata dan bantuan kemanusiaan susah masuk. Parahnya lagi, dokter, jurnalis, sampe relawan pun ikutan jadi korban.
Eks ketum Partai Buruh, Jeremy Corbyn, bareng anggota parlemen Apsana Begum, ngebongkar peran Inggris yang masih kirim senjata ke Israel. Ketua Palestinian Solidarity Campaign, Ben Jamal, bilang para pemimpin politik bakal diinget sejarah karena diem aja pas genosida ini jalan.
Berlin & 🇳🇱 Amsterdam Ngga Mau Ketinggalan Di Potsdamer Platz, Berlin, ratusan orang gelar aksi damai bawa poster-poster yang langsung nusuk hati kayak “Silence is betrayal” dan “You can’t kill us all”. Tapi ya, polisi tetep stand by dan setidaknya tiga orang ditahan.
Di Dam Square, Amsterdam, suasana juga nggak kalah solid. Massa bawa spanduk-spanduk lantang: “Boikot Israel,” “Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka,” dan “Akhiri Pendudukan.” Salah satu peserta, Mohammed Kotesh, bilang genosida makin brutal dan minta blokade Gaza dicabut biar bantuan kemanusiaan bisa masuk lancar. Menurut dia, Gaza sekarang udah di ujung Nakba baru.
Athena Ikutan Aksi Global Di Yunani, aksi jalan damai berlangsung selama 3 jam. Massa jalan dari titik kumpul sampe ke Kedutaan AS dan Israel sambil bawa bendera Palestina. Ketua Asosiasi Muslim Yunani, Naim el-Ghandour, punya usulan: ayo bikin pertemuan global yang dimediasi Turki buat cari solusi damai. Sementara itu, Muhammed el-Batta—warga Gaza yang dateng langsung ke aksi—ngomong blak-blakan: ini bukan perang, ini genosida yang udah jalan 80 tahun. Dan sekarang? Udah masuk fase paling kelam.
📌 FYI: Nakba Itu Apa Sih? Tanggal 15 Mei diperingatin sebagai Hari Nakba alias “The Great Catastrophe”. Itu momen kelam di tahun 1948 saat lebih dari 700 ribu warga Palestina diusir dari rumah-rumah mereka gara-gara pembentukan negara Israel. Tragedi ini jadi luka sejarah yang masih belum sembuh sampai sekarang.
Since 7 Oktober 2023, Israel ngegas serangan brutal ke Gaza. Jumlah korban udah lebih dari 53 ribu jiwa, mayoritas anak-anak dan perempuan. November lalu, ICC udah keluarin surat penangkapan buat PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menhan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kemanusiaan.
Dan belum kelar di situ, Israel juga lagi kena gugat di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida.
✨ Bottom line: Dunia udah muak. Suara dari jalanan Eropa makin keras. Karena kalau kemanusiaan diem, sejarah yang bakal teriak.