JAKARTA | Bayangin aja, ada mobil listrik yang udah narik sejauh 360.000 mil (sekitar 580.000 km), tapi baterainya masih oke punya! Ini bukan mimpi, tapi pengalaman nyata Lee Young-Heum, pemilik Hyundai Ioniq 5 yang kerja sebagai salesman keliling. Dalam 2 tahun 9 bulan, dia narik mobilnya sampe jarak itu—lebih dari jarak Bumi ke Bulan! 😲
Hyundai-Kia Research Institute sampe penasaran dan minta izin buat cek kondisi baterai serta powertrain mobilnya. Hasilnya? Baterainya masih punya kapasitas 87,7%! Padahal, Lee sering pake fast charging yang biasanya bikin baterai cepet rusak. “Kami perlu validasi model prediksi daya tahan baterai dengan realita di lapangan,” jelas Yoon Dal-Young dari Hyundai.
Tapi nggak cuma baterai, keuntungan pake mobil listrik juga terlihat dari biaya perawatan yang super murah. Dulu waktu narik mobil bensin, Lee harus ganti oli setiap 15 hari dan ganti sparepart mesin sampai transmisi terus-terusan. Kini, di Ioniq 5, dia cuma ganti “komponen basic kayak kampas rem atau ban.”
Hitung-hitungannya? Kalo mobil bensin seperti Tucson, Lee harus keluar duit sekitar Rp12-13 juta buat perawatan (oli, busi, rem, transmisi) selama 660.000 km. Tapi di Ioniq 5, biayanya cuma Rp1,5 juta ! Belum lagi hemat biaya bensin: kalo pake mobil bensin, Lee harus bayar Rp80 juta untuk bahan bakar, sedangkan listrik cuma Rp50 juta . Total, Lee bisa nabung Rp30 juta ! 💸
Sayangnya, setelah 650.000 km, charger mobilnya sempat mati karena usia tua. Tapi selain itu, mobilnya masih jalan normal sampe 671.000 km. Kini, Ioniq 5 ini dapat cuti sejenak karena Lee pindah kerja dan jadi jarang nyetir.
Jadi, buat yang mikir mobil listrik mahal karena biaya baterai, kasus Lee ini bisa jadi penyemangat. Baterai tetap oke, biaya perawatan murah, dan isi dompet aman! 🚀🔋