Connect with us

39 Tahun Nabung Rp 1000 Per Hari, Kakek Asal Semarang Akhirnya Bisa Berangkat Haji

Inspiring Story

39 Tahun Nabung Rp 1000 Per Hari, Kakek Asal Semarang Akhirnya Bisa Berangkat Haji

Legiman (66) pengangkut sampah rumah tangga asal Semarang tahun ini bisa berangkat haji setelah menabung sejak 1986 silam. (Foto: iNews)

SEMARANG | Siapa sangka, dari tabungan cuma Rp1.000 per hari selama hampir 4 dekade, seorang kakek asal Kabupaten Semarang akhirnya bisa berangkat haji ke Tanah Suci. Namanya Legiman (66), warga Desa Glagahombo, Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa. Wajah bahagianya pun terpancar jelas saat tahu impiannya selama ini bakal segera terwujud.

Legiman bukanlah orang biasa. Selama ini, dia mencari nafkah dengan mengangkut sampah rumah tangga. Dari upah yang pas-pasan itu, ia memilih untuk menyisihkan sedikit uang hasil kerja kerasnya. Bahkan sejak tahun 1986, pria kelahiran 1959 ini sudah mulai menabung demi menunaikan ibadah haji ke Mekkah.

“Saya nabung sejak tahun 1986. Setiap hari, saya sisihkan Rp1.000 dari upah angkut sampah,” cerita Legiman dengan nada haru saat ditemui di rumahnya, Senin (28/4/2025).

Dengan tekad baja dan keyakinan kuat, Legiman nggak pernah berhenti menabung meski kondisi ekonomi kadang seret. Awalnya, ia sendiri nggak nyangka kalau tabungan recehan itu suatu hari bisa cukup buat ongkos haji. Apalagi biaya haji nggak murah—setiap orang waktu itu butuh sekitar Rp25 juta, artinya kalau mau berangkat bareng istri, totalnya harus Rp50 juta.

Namun, setelah mendapat penjelasan dari pihak bank soal rincian biaya haji dan kemungkinan menggunakan tabungan yang lama-lama mengendap, Legiman akhirnya nekat mendaftar. Hasilnya? Ia bisa melunasi biaya haji tanpa utang sambil tetap menjaga keyakinannya bahwa Allah akan membuka jalan bagi hamba-Nya yang bersabar dan terus berusaha.

Istrinya, Baniyah (66), juga merasa takjub dan bersyukur. Bagi mereka, ini adalah hadiah luar biasa dari usaha panjang yang penuh ketekunan. “Alhamdulillah, impian kami akhirnya tercapai. Nggak nyangka bisa seperti ini,” kata Baniyah sambil tersenyum.

Kini, Legiman dan Baniyah tinggal menunggu waktu pemberangkatan bersama ribuan calon jemaah haji lainnya dari Kabupaten Semarang. Rencananya, mereka akan diberangkatkan dalam gelombang awal musim haji tahun ini.

Perjuangan Legiman menjadi inspirasi banyak orang. Betapa tidak, dari pekerjaan yang dianggap sebagian orang “tidak prestisius”, ia bisa menyelesaikan Rukun Islam kelima dengan cara yang sangat sederhana namun penuh makna. Tabungan recehan yang ditabung tiap hari, selama puluhan tahun, akhirnya terkumpul jadi puluhan juta.

Kisah Legiman membuktikan bahwa semua orang punya kesempatan yang sama untuk naik haji, asalkan punya niat, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Bukan soal besar gaji atau status sosial, tapi bagaimana kita mengelola apa yang kita miliki dengan bijaksana dan penuh tujuan.

Bagi banyak orang, Legiman adalah bukti hidup bahwa kesuksesan nggak selalu diukur dari materi yang berlimpah, tapi dari ketekunan dan kesabaran dalam mengejar cita-cita—meskipun itu cuma Rp1.000 per hari.

source inews

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Inspiring Story

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top