iPhone 16 baru dipamerkan selama pengumuman produk baru di kantor pusat Apple pada hari Senin, 9 September 2024, di Cupertino, California. (AP Photo/Juliana Yamada)
JAKARTA | iPhone 16e ternyata jadi penyelamat Apple di awal 2025. Meski baru dirilis Februari lalu, HP ini udah nyumbang 7% dari total penjualan iPhone 16 di Amerika Serikat pada kuartal pertama 2025, menurut laporan CIRP (Consumer Intelligence Research Partners). Bayangin aja, baru 2 bulan dijual, tapi udah ngegas penjualan segitu banyak!
Di Indonesia, iPhone 16e dijual mulai dari Rp 12,5 juta buat versi 128GB. Dengan harga segitu, iPhone ini bisa dibilang “murah” untuk ukuran Apple yang biasanya identik sama harga selangit.
Tapi jangan salah, meski lebih murah, fitur dan speknya nggak main-main. iPhone 16e udah dibekali chip A18 terbaru, fitur AI “Apple Intelligence”, kamera 48MP dengan zoom digital 10x, FaceID, dan chip internal model C1 yang katanya bikin performanya makin efisien. Cakep banget kan?
Gara-gara semua itu, iPhone 16e bahkan lebih laku dibanding iPhone SE, yang sebelumnya jadi andalan Apple buat segmen entry-level. Banyak analis bilang, kondisi ekonomi global yang lagi nggak stabil bikin konsumen jadi lebih mikir praktis — cari iPhone yang lebih “ramah kantong”, tapi tetap powerful. Dan iPhone 16e pas banget di situ.
CIRP juga bilang kalau total penjualan iPhone 16 (semua varian) menyumbang 74% dari total penjualan iPhone di AS selama Q1 2025. Jadi bisa dibilang, iPhone 16e ikut ngangkat performa penjualan iPhone seri terbaru ini secara keseluruhan.
Tapi, Ada Sisi Ganjil: iPhone 16 Pro Nggak Dilirik
Sisi lain dari suksesnya iPhone 16e? iPhone 16 Pro malah kena imbas. Penjualannya cuma nyumbang 17% dari total penjualan iPhone di Q1 2025 — turun jauh dibanding iPhone 15 Pro yang tahun lalu bisa nyumbang 22% di periode yang sama.
Kalau digabung sama Pro Max, seri Pro cuma dapet 38% dari total penjualan. Tahun lalu, iPhone 15 Pro dan Pro Max dapet 45% di Q1 2024. Turun lumayan tajam.
Sementara itu, iPhone 16 reguler juga naik daun, menyumbang 20% dari total penjualan — naik 6% dari penjualan iPhone 15 reguler di Q1 2024.
Kesimpulannya?
Apple sukses bikin iPhone “murah” yang laku keras tanpa terlalu ngorbanin kualitas. Tapi di sisi lain, mereka harus rela lihat seri Pro mulai dilupakan. Mungkin ini sinyal kalau konsumen makin realistis — cukup puas sama fitur flagship yang ada di model yang lebih terjangkau.
Sekarang tinggal nunggu, akankah Apple terus dorong lini ‘e’ ini? Atau malah bakal repot karena segmen Pro-nya makin sepi peminat?