Israel Ubah Nama Tepi Barat Jadi Yudea-Samaria, Palestina Protes Keras

TEPI BARAT | Palestina murka atas rencana Israel mengganti nama Tepi Barat menjadi Yudea dan Samaria , yang diambil dari kitab suci Yahudi. Langkah ini dinilai sebagai eskalasi berbahaya yang bisa memperkeruh konflik dan mengancam upaya damai.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut bahwa komite kementerian untuk legislasi parlemen Israel, Knesset , telah menyetujui rancangan undang-undang (RUU) terkait penggunaan nama tersebut. Mereka menganggap langkah ini sebagai sinyal awal rencana pencaplokan Tepi Barat serta penerapan hukum Israel di wilayah itu. Hal ini jelas mengancam pembentukan negara Palestina merdeka dan solusi dua negara yang sudah lama diperjuangkan.

Dikutip dari Jerusalem Post , RUU yang diajukan sejak Desember 2024 itu mengusulkan penggantian istilah Tepi Barat dengan Yudea dan Samaria dalam semua undang-undang Israel. Persetujuan komite kementerian berarti pemerintah akan mendukung RUU ini saat disahkan oleh parlemen. Bahkan, RUU serupa juga diajukan oleh legislator Partai Republik di AS, seperti yang dilakukan Claudia Tenney, anggota Kongres dari New York.

“Dengan memperkenalkan RUU ini, kami berupaya menegaskan kembali klaim sah Israel atas wilayahnya,” kata Tenney.

Namun, langkah ini memicu kontroversi besar. Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak perang 1967, adalah rumah bagi lebih dari 3 juta warga Palestina dan merupakan inti aspirasi Palestina untuk membentuk negara merdeka, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Langkah yang Memperkeruh Konflik

Palestina menilai perubahan nama ini bukan sekadar soal terminologi, melainkan bagian dari strategi Israel untuk melegitimasi pendudukan wilayah tersebut. Jika disahkan, RUU ini bakal semakin menghambat prospek perdamaian dan memperuncing ketegangan di kawasan.

Bagaimana menurut lo? Apakah langkah ini bakal memperburuk konflik atau malah membuka peluang baru? Share pendapat lo di kolom komentar! 🌍🔥

_{^{sumber inews}}