Warga RI Makin Hobi Online, Ini Buktinya!

JAKARTA | Gengs, ternyata kita makin kecanduan online nih! Trafik internet di Indonesia terus naik dari tahun ke tahun. Nah, menurut laporan Cloudflare, perusahaan teknologi asal California yang fokus di bidang jaringan pengiriman konten (CDN) dan keamanan web, trafik internet global tumbuh sekitar 17,2% sepanjang 2024. Tapi kalau di Indonesia? Wah, angkanya lebih gila lagi, tembus 32,4%! Jadi, pertumbuhan trafik internet kita itu jauh di atas rata-rata dunia. Lumayan banget kan?

Tapi meski angkanya tinggi, kita masih kalah sama Guinea di Afrika Barat. Negara itu berhasil mencatat pertumbuhan trafik internet hingga 350%! Gokil abis deh. Bayangin aja, dari tahun ke tahun, mereka bisa meningkatkan akses internet sampai segitu besarnya. Mungkin karena infrastruktur internet baru mulai berkembang di sana, makanya lonjakannya signifikan banget.

Nah, kalau ngomongin soal kecepatan internet di Indonesia, rata-rata download speed-nya ada di angka 35Mbps dengan latensi 41ms. Cukup oke lah ya buat scrolling medsos, streaming video, atau bahkan kerja remote. Tapi kalau dibandingin sama negara maju seperti Korea Selatan atau Singapura, kita masih tertinggal cukup jauh sih. Di sana, kecepatan internet bisa nyentuh 100Mbps bahkan lebih. Tapi yasudahlah, yang penting kita udah bisa nikmatin internet dengan lancar.

Oh iya, mayoritas warga kita akses internet pakai HP atau tablet, persentasenya sampai 60,5%. Sementara yang pakai desktop cuma 39,5%. Jadi bener-bener udah masuk era mobile-first deh. Di perangkat mobile, Android masih jadi juaranya dengan penguasaan pasar 91,3%, sementara iOS cuma 8,7%. Jadi jelas ya, Android emang idola utama kita. Mungkin karena harga HP Android lebih terjangkau dibanding iPhone, jadi banyak orang lebih milih Android.

Secara global, layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk juga ikut bikin trafik internet melonjak. Layanan ini bahkan udah masuk ke Indonesia beberapa bulan belakangan. Menurut Cloudflare, trafik internet dari Starlink naik 3,3 kali lipat sepanjang 2024. Negara-negara seperti Zimbabwe, Malawi, Paraguay, dan Georgia jadi penyumbang trafik terbesar dari layanan ini. Tapi kalau di Indonesia sendiri, kontribusi Starlink belum terlalu signifikan sih. Mungkin karena layanan ini masih baru dan belum sepenuhnya merata di semua daerah.

Layanan Starlink ini sebenernya punya potensi besar buat nge-boost akses internet di daerah-daerah pelosok Indonesia yang sulit dijangkau oleh jaringan biasa. Soalnya, Starlink pake satelit canggih yang bisa ngirim sinyal internet langsung dari luar angkasa. Jadi, meskipun di daerah terpencil nggak ada BTS atau fiber optik, tetep bisa dapet akses internet cepat. Tapi ya, harga langganan Starlink masih cukup mahal buat sebagian besar masyarakat kita. Jadi, mungkin butuh waktu lagi buat layanan ini bisa diterima luas di Indonesia.

Jadi gimana? Udah kebayang kan betapa kita semua makin “melek” internet? Dari scrolling timeline sampai kerja remote, internet bener-bener udah jadi bagian hidup kita sehari-hari. Bahkan, banyak anak muda sekarang yang nggak bisa lepas dari HP atau laptop buat urusan apapun. Mulai dari belajar online, nonton series favorit, sampai cari uang lewat platform digital.

Tapi, di balik semua kemudahan ini, kita juga harus bijak dalam menggunakan internet. Jangan sampe kita cuma buat hal-hal receh doang, kayak stalking mantan atau scroll TikTok seharian tanpa hasil. Cobain deh manfaatin internet buat hal-hal produktif, misalnya belajar skill baru, cari info lowongan kerja, atau bahkan jualan online. Siapa tau, dari internet kamu bisa nemuin peluang besar buat masa depan!

Setuju, gengs? Yuk, mulai bijak dan cerdas dalam memanfaatkan internet biar nggak cuma sekadar hiburan, tapi juga bermanfaat buat hidup kita. 😊

_{^{sumber cnbcindonesia}}