Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan ribuan warga mulai kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini.
“Sejak beberapa hari terakhir, ada sekitar 1.200 warga Desa Cibenda, Kecamatan Ciampel yang sudah kesulitan air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Karawang, Mahpudin, di Karawang, Rabu.
Atas hal tersebut pihaknya melakukan pendistribusian air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan itu. Kegiatan pendistribusian air bersih ke Desa Cibenda telah dilakukan sejak dua hari terakhir.
Ia berharap agar jajaran organisasi perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Karawang bisa ikut serta mendistribusikan air bersih untuk warga yang daerahnya mengalami kekeringan.
“Kami berharap ke depan bisa dipikirkan lebih luas lagi karena kebutuhan air bersih ini menjadi kebutuhan primer. Di satu wilayah di Cibenda saja mereka membutuhkan sekitar delapan tanki air bersih,” katanya.
Mahpudin mengatakan, sejumlah daerah yang berada di lima kecamatan sekitar Karawang rawan kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak El Nino.
“Pada musim kemarau tahun ini, dampak dari El Nino, ada lima kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih,” kata dia.
Sejumlah daerah yang rawan kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak dari El Nino di antaranya Kecamatan Tegalwaru, Telukjambe Barat, Ciampel, Pangkalan dan Kecamatan Pakisjaya.
Untuk di wilayah selatan atau di Kecamatan Tegalwaru biasanya dua desa yang rawan kekeringan pada musim kemarau, yakni Desa Kutalanggeng dan Cintalanggeng.
Kemudian Kecamatan Pangkalan di Desa Jatilaksana. Lalu di Kecamatan Telukjambe Barat di Desa Wanajaya, Wanakerta dan sekitarnya.
Selanjutnya di Kecamatan Ciampel daerah rawan kekeringan pada musim kemarau panjang terjadi di Desa Cibenda, dan sejumlah desa di wilayah utara Karawang, yakni Kecamatan Pakisjaya.