Demam Dracin Meledak! Drama Pendek China Gila-gilaan Serbu Indonesia, Data Bikin Melongo!

Ternyata ini alasan utama kenapa kita semua ketagihan banget nonton drachin. Laporan terbaru ungkap pertumbuhannya naik 200%, nyelipin Netflix & Disney+!

JAKARTA | WADUH, DRACHIN BIKIN KITA KECANDUAN! DATA TERBARU BONGKAR FAKTA NYERAMIN INI

Gue lagi, lo lagi, pasti udah ngerasain betapa addictive-nya scroll-short drama alias drachin itu. Tau nggak sih, ternyata fenomena ini beneran udah jadi “wabah” besar se-Asia Tenggara, dan kita di Indonesia jadi salah satu sasaran empuknya!

Awalnya cuma dianggep hiburan receh, eh sekarang malah jadi raja baru di dunia streaming. Bikin kita pada susah move on, yaa?

Lonjakan Pengguna yang Bikin Melongo

Nih, buktinya bukan cuma perasaan kita doang. Laporan e-Conomy SEA 2025 dari Google, Temasek, dan Bain & Company baru aja keluar dan datanya… no joke!

• Unduhan Aplikasi Dracin Melonjak Gila-gilaan! Kontribusinya terhadap total unduhan platform video (video-on-demand atau VOD) di kita naik drastis dari 31% di 2024 jadi 56% di paruh pertama 2025. That’s more than half, guys!
• Pertumbuhannya Cepat Banget! Jumlah unduhannya sendiri naik 120% dalam setahun terakhir. Itu loh, tingkat percepatan yang jarang banget diliat di industri hiburan digital mana pun.
• Yang Aktif Nonton Juga Meningkat Tajam! Pangsa pengguna aktifnya meledak dari cuma 5% jadi 17%. Kalo diitung-itung, itu artinya naik 200% year-on-year! Bener-bener off the charts.

Intinya, dalam waktu cuma setahun, aplikasi drachin ini berhasil nyelonong ke pasar dan ngeser kebiasaan nonton kita yang dulu didominasi film dan series panjang.

Kenapa Sih Kita Bisa Sampai Kecanduan Dracin?

Laporan itu nyebutin beberapa alasan yang ternyata relate banget sama hidup kita:

1. Cocok Sama Daya Tahan Fokus yang Singkat. Durasi pendeknya bener-buat match sama kebiasaan kita yang serba cepat dan nggak bisa lama-lama fokus. Lagi antre, di angkot, atau numpel sesaat, satu episode udah kelar.
2. Alur Ceritanya Bikin Gak Bisa Berhenti. Plot twist di setiap episode, konflik yang over-the-top, dan ending cliffhanger bikin kita kayak digituin buat klik “next episode” terus-terusan. It’s literally designed to be addictive.
3. Biaya Produksi Murah, Tapi Kualitas Oke. Buat platform, bikin drachin jauh lebih effort-nya daripada bikin series panjang. Ini bikin mereka bisa produksi lebih banyak konten dengan budget terbatas, tapi tetap menarik buat kita.

Model Bisnisnya Juga Nggak Ketinggalan Zaman

Nggak cuma cara nontonnya yang modern, cara mereka cari duit juga fleksibel banget. Platform-platform drachin ini nawarin:

• Ad-Supported (Berdasar Iklan): Nonton gratis, tapi ada iklannya. Yang penting gratis, ya kan?
• Bayar Pakai Token: Lo bisa beli token buat unlock episode tertentu yang pengen lo tonton. Kayak beli item di game.
• Langganan Mikro: Berlangganan tapi harganya jauh lebih terjangkau daripada langganan platform streaming premium. Cocok banget buat pocket money anak muda.

Kesimpulan: Dracin Bukan Cuma Tren Sesaat

Jadi, demam drama pendek China ini ternyata bukan cuma angin lalu. Dia udah bener-bener mengubah landscape hiburan digital di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan data pertumbuhan yang fantastis dan model yang pas di kantong serta kebiasaan kita, kayaknya short drama ini bakal stay lebih lama dari yang kita kira.

Gimana? Lo juga termasuk yang udah ketar-ketir digiring alur cerita drachin? Share favorit lo dong di kolom komentar!

_{^{source: cnbcindonesia}}