Ternyata Depok Itu Singkatan, Bukan Nama Biasa!

JAKARTA | Depok, kota tetangga Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bogor, ternyata punya cerita unik. Kota dengan 2 juta penduduk ini awalnya bukan sekadar nama, tapi singkatan dari bahasa Belanda: De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen, yang artinya “Organisasi Kristen Protestan Pertama”.

Semua ini berawal dari Cornelis Chastelein, pegawai VOC yang punya penghasilan gede di zamannya, sekitar 200-350 gulden per bulan. Bukan cuma nabung, dia juga jago beli tanah. Mulai dari Gambir (dulu Weltevreden), terus pindah ke Lenteng Agung (dulu Serengseng), tempat dia nikmatin masa pensiun sebagai tuan tanah.

Chastelein ini beda dari tuan tanah lainnya. Dia bawa 150 budak ke Serengseng, tapi dia malah memperlakukan mereka kayak keluarga. Bahkan, dia membebaskan mereka dan kasih tugas ngelola tanahnya yang luas banget. Dari lahan itu, mereka nanam tebu, lada, pala, sampai kopi, bikin Chastelein makin tajir.

Sebelum meninggal di 1714, Chastelein bikin surat wasiat. Dia bagi hartanya nggak cuma ke keluarga, tapi juga ke budak-budaknya yang udah dia merdekakan. Bahkan tanah-tanahnya dia kasih buat mereka biar bisa hidup mandiri. Tanah itu juga dipakai buat nyebarin agama Kristen, jadi cikal bakal komunitas yang dikasih nama De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen.

Dari nama komunitas itulah, muncul nama Depok. Sekarang, nama Depok sering ditafsir ulang, kayak “Daerah Permukiman Orang Kota”. Tapi yang jelas, kisah aslinya punya sejarah panjang yang seru banget!

_{^{sumber cnbcindonesia}}