Dari Jungkook-Winter sampe Karina, gosip dating K-pop selalu bikin heboh. Bukan cuma masalah cinta, tapi ini soal janji tersembunyi antara idol dan fans. Ini alasan di balik drama yang ga ada abisnya.
POPERS.ID | Kalian pasti udah tau beritanya: isu pacaran Jungkook BTS sama Winter aespa bikin medsos terbakar. Yang bikin extra drama, sampe ada aksi protes pakai truck yes, truk beneran! di depan kantor agensi. Serasa dejavu, karena baru beberapa bulan lalu, Karina aespa juga harus humble banget bikin surat permintaan maaf setelah ketauan pacaran sama Lee Jae-wook.
Ini bukan pertama kali, dan pasti bukan yang terakhir. Tapi pernah nggak sih bertanya, kenapa urusan pacaran doi-doi yang kita idolain selalu selalu! berakhir jadi kontroversi level tinggi?
Jawabannya nggak sesederhana “fans posesif”. Masalahnya lebih dalam: ini soal hubungan parasocial yang udah kayak kontrak tak terucap.
jungkook & winter dating rumor (source: Kbizoom,Daum)
Investasi Emosi yang Gila-gilaan
Fans K-Pop itu nggak cuma dengerin lagu. Mereka investasi: beli album, streaming 24/7, voting, sampai ngerasain prestasi idol itu kayak prestasi sendiri. Lewat fansign, live di Bubble, update medsos, idol sengaja dibuat terasa dekat banget, kayak temen atau bahkan… imaginary boyfriend/girlfriend.
Nah, waktu ada kabar pacaran, bagi sebagian fans, rasanya kayak “eh, kita disisihin nih?”. Itu bukan cuma soal sedih, tapi lebih ke “janji kita dulu gimana?”. Perasaan “aku yang selalu support kamu, masa kamu…” itu bener-bener nyata.
jungkook (source: Kbizoom,Daum)
winter(source: Kbizoom,Daum)
Agensi: Dua Sisi yang Dilema
Di satu sisi, agensi tahu idol mereka itu manusia dewasa yang punya hak privat. Tapi di sisi lain, bisnis K-Pop sekarang 100% digerakin sama fandom power. Semuanya diukur dari angka penjualan, engagement, dan loyalitas fans.
Jadinya, begitu skandal dating muncul, respon agensi sering ambigu dan penuh hitung-hitungan. Nggak mau ambil risiko fans boycott, tapi juga nggak bisa seenaknya ngatur hidup artis. Alhasil, yang terjadi ya silence atau malah apology cepat-cepat kayak kasus Karina yang sebenernya bikin precedent bahaya.
kang daniel (source: Kbizoom,Daum)
jihyo(source: Kbizoom,Daum)
Batas yang Semakin Kabur
Seorang kritikus budaya pop bilang gini: “Pseudo-romantic emotions are a core component of idol fandom. Hubungan ‘seperti pacaran’ ini sengaja dibangun buat bikin fans loyal.”
Fans bayar uang dan waktu. Idol kasih musik, perform, dan “jatah emotional service”. Itu transaksinya. Pas salah satu pihak “melanggar” dengan punya real relationship, ya kacau lah balance-nya.
jisoo & ahn bo hyun. (source: Kbizoom,Daum)
Tapi, ini penting: Banyak fans sebenarnya nggak melarang idol pacaran. Yang mereka mau cuma rasa dihargai. Agar dating itu nggak dilakukan dengan cara yang “nyelewengin” momen penting atau terkesan sembunyi-sembunyi manfaatin fans. Mereka pingin kepentingan mereka diakui juga.
Masa Depan: Cinta vs. Kontrol
K-Pop tumbuh besar karena fans. Tapi pengaruh bukan berarti boleh jadi kontrol penuh atas kehidupan pribadi. Cinta itu hak dasar, bukan privilege yang harus minta izin.
Industri ini butuh reset mindset. Bukan aturan “no dating” yang kaku, tapi komitmen baru buat ngebatesin mana yang urusan publik, mana yang privat.
bts-v-jennie. (source: Kbizoom,Daum)
20 tahun lalu, Park Joon-hyung g.o.d. pernah nangis di konferensi pers sambil bilang, “Aku umur 32 tahun…” karena dikritik gara-gara pacaran. 20 tahun kemudian, pertanyaannya masih sama. Cuma medannya makin ekstrem.
Mungkin, sekarang saatnya buat bilang: Mendukung idol artinya ngesupport mereka sebagai manusia lengkap bukan cuma karakter yang kita proyeksikan.
Gimana pendapat lo? Bener nggak sih fans boleh ikut campur urusan asmara idol? Share di komen!