Billie Eilish menghadiri pemutaran perdana dunia “Avatar: Fire and Ash” di The Dolby Theatre pada 1 Desember 2025 di Hollywood, California. (Jesse Grant/Getty Images for 20th Century Studios)
Billie Eilish angkat suara soal rentetan penembakan brutal di AS dan Australia. Lewat Instagram, ia mengajak publik bersuara dan memilih pemimpin yang serius soal reformasi senjata api.
POPERS.ID | Billie Eilish Speak Up Lagi, Kali Ini Soal Gun Control
Billie Eilish kembali pakai suaranya bukan buat nyanyi, tapi buat mendorong perubahan nyata. Di tengah rentetan penembakan massal yang bikin dunia geleng-geleng kepala, penyanyi peraih sembilan Grammy ini secara tegas menyerukan reformasi kebijakan senjata api.
Lewat Instagram Story pada Minggu, 14 Desember, Billie mengunggah pesan emosional yang langsung viral. Bukan tanpa alasan. Hari itu bertepatan dengan 13 tahun tragedi Sandy Hook, salah satu penembakan sekolah paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.
“Today is the anniversary of the massacre at Sandy Hook Elementary, & we woke up to the news of mass shootings in Australia, at Brown University, & in Brooklyn,” tulis Billie.
Satu hari, banyak tragedi. Dan dunia seperti nggak belajar apa-apa.
“This Is So Devastating”: Billie Kirim Pesan ke Para Korban
Billie nggak cuma bicara soal politik. Nada pesannya sangat personal dan penuh empati.
“This is so devastating. My heart goes out to all of the victims & their loved ones.”
Ia menyampaikan duka untuk para korban dan keluarga yang terdampak. Tapi setelah itu, Billie langsung ke poin utama: diam bukan pilihan.
Ia mengajak publik untuk:
Raise your voice
Work for change
Vote out anyone who’s not willing to reform gun policy
Pesannya jelas: kalau politisi nggak mau ubah kebijakan senjata, jangan dipilih lagi.
Dari Sandy Hook ke Sydney: Luka yang Terulang
Sebagai pengingat, tragedi Sandy Hook terjadi pada 14 Desember 2012. Seorang pria bersenjata masuk ke sekolah dasar di Connecticut dan menewaskan 26 orang, termasuk 20 anak usia 6–7 tahun. Luka itu belum sembuh, tapi dunia kembali diuji.
Tepat 13 tahun kemudian, dalam kurun 24 jam, tiga serangan bersenjata terjadi di lokasi berbeda:
🇦🇺 Bondi Beach, Sydney Seorang pelaku menembaki perayaan Hanukkah. 15 orang tewas.
🇺🇸 Brooklyn, New York Enam remaja ditembak dan terluka saat pesta ulang tahun.
🇺🇸 Brown University, Providence Dua orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Pelaku masih diburu hingga kini.
Buat Billie, ini bukan kebetulan. Ini alarm keras.
Billie Eilish dan Perjuangan Lawan Gun Violence
Ini bukan pertama kalinya Billie Eilish speak up soal gun violence. Ia sudah lama vokal mendukung undang-undang senjata yang lebih ketat di Amerika Serikat.
Pada 2023, Billie bergabung dengan Artists for Action to Prevent Gun Violence, sebuah koalisi musisi lintas generasi. Di dalamnya ada nama-nama besar seperti:
Sheryl Crow
Peter Gabriel
Rufus Wainwright
Mereka bersatu bukan buat gimmick, tapi buat tekanan nyata ke pembuat kebijakan.
Fakta yang Nggak Bisa Diabaikan
Menurut data Gun Violence Archive, sepanjang 2025 saja, Amerika Serikat sudah mencatat:
👉 392 penembakan massal
Angka ini bukan sekadar statistik. Di baliknya ada nyawa, trauma, dan keluarga yang hidupnya berubah selamanya.
Bukan Sekadar Postingan, Tapi Ajakan Bertindak
Pesan Billie Eilish sederhana tapi tajam: musik bisa menyentuh hati, tapi suara rakyat bisa mengubah kebijakan.
Di tengah dunia yang makin sering mendengar kabar penembakan, Billie mengingatkan bahwa perubahan nggak datang dari diam tapi dari bersuara dan memilih dengan sadar.