Science and Technology

China Nggak Mau Kalah Sama Sora! cRilis AI Video “Kling O1” yang Bisa Bikin Film dari Teks

Published on

Aplikasi Kuaishou. (Tangkapan Layar Kuaishou)

Platform video asal China, Kuaishou, resmi ngenalin model AI generatif “Kling O1” yang bisa ubah teks jadi video realistis, saingan beratnya Sora dari OpenAI.

JAKARTA | China Makin Serius di Dunia AI, Saingi OpenAI Lewat “Kling O1”.

Setelah TikTok sukses besar secara global, China lagi-lagi bikin gebrakan di dunia teknologi. Kali ini lewat Kuaishou, pesaing berat TikTok di negeri asalnya, yang baru aja ngenalin model video generatif berbasis AI bernama “Kling O1.”

Model ini digadang-gadang bisa saingin Sora-nya OpenAI, karena mampu bikin video realistis hanya dari teks. Iya, lo tinggal ngetik deskripsi aja, dan AI-nya langsung nyulap jadi video sinematik.

Nggak Cuma Bikin Video, Tapi Bisa Edit & Pahami Konteks

Menurut pernyataan resmi Kuaishou yang dikutip dari South China Morning Post (3 Desember 2025), Kling O1 bukan cuma sekadar AI pembuat video. Arsitekturnya udah diintegrasi supaya bisa ngerti konteks, ngedit video dengan presisi, dan paham isi visualnya.

Jadi bayangin aja, lo upload gambar, video, atau karakter tertentu, terus minta AI-nya bikin adegan baru atau ubah latar belakang Kling O1 bisa kerjain semua itu sambil jaga konsistensi karakter dan tone videonya tetap nyatu.

Disebut “Google-nya AI Video”

Asisten Profesor AI dan Keamanan Siber di University of Maryland, Alvaro Cintas-Canto, sampai nyebut Kling O1 sebagai “Nano Banana Google untuk video AI.” Lewat akun X-nya, dia muji kemampuan Kling O1 buat ngonversi teks ke video, ngedit konten, dan tetap jaga karakter visual biar nggak berubah di setiap scene.

Kuaishou sendiri bilang kalau kekuatan utama Kling O1 ada di pemahaman semantik dan kemampuan multimoda alias AI-nya bisa baca dan cerna format apapun: teks, gambar, video, sampai elemen visual lain.

Buat Konten Kreator, Film Maker, Sampai Brand

Kuaishou berharap teknologi barunya ini bisa bantu para kreator konten, filmmaker, studio produksi, dan brand buat nyederhanain workflow mereka. Karena proses bikin video yang tadinya makan waktu dan biaya besar, sekarang bisa dipangkas cuma lewat prompt singkat.

Contohnya, lo bisa ubah karakter utama, edit background, atau nambahin detail tertentu tanpa harus bikin ulang satu video penuh. Praktis banget buat industri film, iklan, bahkan content creator yang main di TikTok atau YouTube Shorts.

Udah Dipamerin di Cannes & Tokyo

FYI, Kling AI udah sempet mejeng di beberapa festival film besar kayak Cannes (Mei 2025) dan Tokyo (Oktober 2025). Tujuannya buat nunjukin gimana teknologi ini bisa bantu industri perfilman menciptakan efek visual yang lebih efisien dan keren.

Menurut laporan Artificial Analysis, versi Kling 2.5 Turbo yang dirilis September 2025 udah jadi model terbaik dunia untuk gambar-ke-video, dan peringkat ketiga untuk teks-ke-video, di bawah Runway dan Google Veo 3.

Duitnya Nggak Main-main

Dari laporan keuangan terbaru, bisnis Kling AI ini udah ngasih pendapatan 300 juta yuan (sekitar Rp705 miliar) cuma dalam satu kuartal (Q3).

CEO sekaligus co-founder Kuaishou, Cheng Yixiao, bilang kalau fokus mereka sekarang adalah memanfaatkan AI buat bantu produksi konten TV dan film.

Kuaishou vs Dunia

Kalau di China, Kuaishou masih harus adu kuat sama Douyin (versi China-nya TikTok), ByteDance, dan Tencent. Tapi di panggung global, mereka udah mulai berhadapan langsung sama OpenAI, Google, dan Runway.

Dengan munculnya Kling O1, jelas banget kalau China nggak mau cuma jadi penonton di era AI video. Mereka pengen ikut ngatur permainan.

Kesimpulan:
AI makin lama makin nyata. Kalau dulu cuma bisa bayangin, sekarang lo bisa “nulis adegan” dan AI langsung bikin filmnya.

Kuaishou lewat Kling O1 lagi ngirim pesan jelas ke dunia: “Kami juga bisa bikin yang sekeren, bahkan mungkin lebih keren, dari Sora.”

source: cnbcindonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version