BNPB melaporkan korban meninggal dunia bencana banjir bandang-tanah longsor di Sumut mencapai 217 orang per Minggu (30/11/2025). (Foto: Tangkapan Layar)
Data terbaru BNPB ungkap jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Utara terus bertambah. Tim SAR masih berjuang cari 209 warga yang belum ditemukan.
JAKARTA | Situasi bencana di Sumatera Utara (Sumut) makin memprihatinkan. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor terus bertambah.
Per Minggu (30/11/2025) sore, total korban tewas mencapai 217 orang. Sementara itu, 209 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
“Jadi korban jiwa untuk Sumatera Utara 217 jiwa yang meninggal dunia, kemudian 209 yang masih hilang,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan lewat kanal YouTube BNPB Indonesia.
Menurut Suharyanto, angka ini meningkat setelah tim gabungan pencarian dan pertolongan (SAR) berhasil menemukan beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang. Sayangnya, laporan warga juga menunjukkan ada tambahan orang yang belum ditemukan di beberapa wilayah terdampak.
“Untuk yang masih hilang ini bertambah lagi karena ada laporan-laporan baru dari masyarakat terdampak,” jelasnya.
Warga Mulai Berbondong ke Pos Pengungsian
Selain data korban, jumlah pengungsi juga naik. Banyak warga yang tadinya memilih mengungsi mandiri, kini mulai berpindah ke posko resmi BNPB dan pemerintah daerah.
“Karena tempat pengungsian sudah relatif lebih baik, dapur lapangannya sudah beroperasional, logistik juga sudah mulai banyak,” kata Suharyanto.
BNPB memastikan bahwa penyaluran bantuan logistik dan pelayanan dasar terus ditingkatkan, termasuk dapur umum, fasilitas kesehatan, hingga kebutuhan anak dan lansia.
Fokus Tim SAR dan Tantangan di Lapangan
Proses pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, dibantu TNI, Polri, relawan, dan warga setempat. Namun medan yang berat, cuaca yang belum stabil, serta akses jalan yang terputus jadi tantangan besar di lapangan.
Meski begitu, Suharyanto menegaskan, semua upaya pencarian akan terus dilanjutkan sampai seluruh korban berhasil ditemukan.
Catatan Redaksi
Peristiwa ini jadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bencana di daerah rawan harus terus ditingkatkan. Selain mitigasi dari pemerintah, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan tanggap terhadap peringatan dini dari BMKG atau BNPB.
BNPB masih membuka posko informasi resmi dan layanan donasi bagi masyarakat yang ingin membantu para korban.