Gila! Band Psychobilly Indonesia Ini Bikin Geger Eropa, 50 Gigs Sampai Pensi!

Prison Of Blues sukses menggebuk Eropa untuk kelima kalinya! Simak perjalanan band asal Temanggung ini yang habiskan 3 bulan dengan 50 gigs, promosikan hantu Indonesia, hingga cerita sistem royalti yang bikin iri.

POPERS.ID | Gegara Psychobilly, Prison Of Blues Gilas 6 Negara Eropa & Pulang Bawa Cerita Epic!

Bayangin, selama 3 bulan penuh, band asal Temanggung bernama Prison Of Blues (POB) ini lagi nge-hits banget di Eropa! Mereka baru aja nyelesain marathon 50 gigs yang ngebagus banget, gak cuma di Indonesia, tapi juga melibas 6 negara Eropa. Yang bikin tambah epic, ini adalah kali kelima mereka diundang main di Psychobilly Earthquake, salah satu festival psychobilly terbesar di dunia yang diadakan di Oberhausen, Jerman!

“Untuk Tour Eropa kali ini kita lagi-lagi diundang sama festival gede di Jerman, dan kita bawa serta Dellu Uyee buat kolaborasi vokal,” cerita Bayu Randu, gitaris dan produser POB.

Dari Jerman Sampai Belanda, 50 Gigs Bikin Pensi!

Tour mereka bener-bener intens! Band dengan genre psychobilly punk ini nyambangi Jerman, Ceko, Belgia, Hungaria, Austria, dan Belanda. Total, 50 panggung mereka gebuk habis-habisan. Buat band dengan genre yang jarang di Indonesia, pencapaian ini bener-bener luar biasa.

Bahkan buat personel baru kayak Endy Barock (drummer), pengalaman ini bikin kaget. “Gue baru pertama kali ikut tour Eropa bareng POB, jujur kaget banget! Ternyata di sana band ini gede banget, fansnya banyak amat. Ada yang sampe rela datang khusus dari California, Spanyol, Italia cuma buat nonton POB!” ceritanya penuh semangat.

Bawa Budaya & Hantu Indonesia ke Kancah Dunia

Gak cuma main musik, POB juga jadi duta budaya Indonesia dengan caranya mereka sendiri. Bowo, vokalis dan founder band, ngasih tau, “Tour 50 titik Indonesia-Eropa ini sekaligus buat promo album ke-4 kita. Kita selalu bawa misi promosi Indonesia. Selain bawa atribut kain Indonesia, kita juga secara khusus promosikan… hantu-hantu Indonesia!” ujarnya sambil ketawa.

Yap, lo gak salah dengar! Mereka dengan bangga memperkenalkan Pocong, Kuntilanak, sampai Santet ke para penggemar Eropa yang penasaran.

Royalti di Eropa Bikin Ngiri: Tertib & Gak Repot!

Nah, ini yang bikin para musisi Indonesia mungkin ngiler. Dhana (Contra Bass) dan Topan (gitar) cerita pengalaman mereka ngurus royalti di Eropa.

“Tiap mau main di satu venue, kita harus isi form dari GEMA, semacam CMO atau LMK-nya Eropa. Isinya detail lagu yang mau kita mainin, lengkap sama nama penciptanya. Sistemnya tertib banget! Bahkan kita nyanyiin lagu cover Motorhead atau Queen pun gak perlu ribet minta izin atau takut kena masalah. Semua udah diatur,” jelas mereka.

Fans Eropa Loyal, Tapi di Indonesia Masih ‘Underrated’

Endy Barock juga bagi-bagi cerita unik. “Yang bikin kita selalu pengen balik ke festival Eropa itu ya fanbase kita di sana. Uniknya, kita di Indonesia justru masih kurang diminati, mungkin karena genrenya psychobilly jarang yang mainin. Lucunya, banyak yang kira kita di Indonesia adalah band besar. Pas kita cerita kalo scene psychobilly di Indonesia nyaris nol, mereka pada kaget semua, haha!”

Prison Of Blues, yang sekarang formasinya lebih fresh dengan tambahan personel baru, udah punya segudang karya, dari 11 album kompilasi yang rilis di Eropa & Amerika sampai 4 album solo.

Tour Eropa mereka yang dimulai 3 Oktober ini ditutup dengan sukses di Festival Psychobilly Earthquake 2025. Dan yang mantap, perjalanan mereka ini disupport langsung oleh Kementerian Kebudayaan dan beberapa sponsor swasta.

Gimana, gaes? Keren kan perjuangan band lokal satu ini? Share yuk biar makin banyak yang tau kalo musik Indonesia bisa go international! [popred]