Science and Technology

Kerja di Depan Laptop Seharian? Waspada Blue Light Bisa Bikin Kulit Cepat Tua!

Published on

Ilustrasi. Dalam jangka panjang efek cahaya berpotensi memicu masalah, seperti kulit kusam, hiperpigmentasi, dan percepatan tanda penuaan.  (Foto ilustrasi: AI)

Blue light dari layar gadget ternyata bisa bikin kulit kusam dan penuaan dini. Yuk kenalan sama tren baru: Blue Light Sunscreen!

JAKARTA | Hidup di Era Layar: Dari Bangun Tidur Sampai Tidur Lagi, Kita Ngelihat Cahaya Biru.

Gadget udah kayak sahabat sehari-hari kerja pakai laptop, rebahan scroll TikTok, sampai binge Netflix. Tapi sadar nggak sih, makin sering kita nongkrong di depan layar, makin tinggi juga risiko kulit kena “serangan” cahaya biru alias blue light?

Jadi gini, blue light (alias high-energy visible light) itu bagian dari spektrum cahaya yang energinya tinggi banget, bahkan bisa nembus lapisan kulit lebih dalam dibanding sinar UVB. Nah, beda sama sinar matahari yang bisa dihindari dengan sunscreen biasa, blue light ini datang diam-diam dari gadget yang kita tatap tiap hari.

Efek Blue Light di Kulit: Dari Kusam Sampai Penuaan Dini

Menurut laporan Vogue (6 November 2025), beberapa penelitian nunjukin kalau paparan blue light jangka panjang bisa bikin kulit kusam, muncul bintik hitam (hiperpigmentasi), dan mempercepat tanda-tanda penuaan.

Gampangnya gini makin sering kamu mantengin layar tanpa perlindungan, makin besar kemungkinan kulitmu “capek” dan kehilangan cahayanya. Kayak lembur terus tapi nggak pernah liburan.

Muncul Tren Baru: “Blue Light Sunscreen”

Selama ini, sunscreen identik buat ngelindungin dari sinar UV aja. Tapi sekarang, muncul tren baru: Blue Light Sunscreen tabir surya yang juga bisa jadi tameng dari cahaya layar laptop dan ponsel.

Para ahli bilang, perlindungan dari blue light biasanya didapat dari tinted sunscreen alias sunscreen berwarna yang mengandung iron oxides dan titanium dioxide. Dua bahan ini bantu “mantulin” cahaya biar nggak nyerap ke kulit.

Selain itu, kandungan antioksidan seperti Vitamin C, Vitamin E, dan niacinamide juga penting banget buat netralisir efek oksidatif dari blue light. Jadi kulit tetap sehat, nggak gampang kusam walau kerja di depan layar seharian.

Tapi, Efektivitasnya Masih Dipelajari

Walaupun hype-nya gede, para ahli ngingetin kalau riset tentang dampak blue light ini masih terus berkembang. Jadi, nggak semua orang butuh blue light sunscreen tapi kalau kamu literally hidup di depan layar tiap hari, ya better safe than sorry, kan?

Efektivitas sunscreen juga tergantung formulanya. Jadi, jangan asal beli karena tren atau karena “influencer ini pake”. Selalu cek ingredients dan sesuaikan sama jenis kulitmu.

Brand-brand Mulai Bersaing di Pasar Sunscreen Anti-Blue Light

Sekarang udah banyak banget brand kecantikan dari lokal sampai internasional yang ngeluncurin produk sunscreen dengan klaim perlindungan dari blue light. Tapi inget, label bukan segalanya. Yang penting itu isi produknya, bukan sekadar marketing manis.

Dengan gaya hidup yang makin digital, sunscreen udah nggak cukup cuma punya SPF tinggi aja. Harus bisa kasih perlindungan menyeluruh termasuk dari cahaya layar yang nemenin kamu kerja, nugas, sampai scroll sebelum tidur.

Kesimpulan

Jadi, kalau kamu tipe yang ngantor dari laptop, main HP nonstop, atau doyan binge film, udah saatnya upgrade skincare-mu. Cari sunscreen yang bukan cuma tangguh lawan UV, tapi juga punya perlindungan ekstra dari blue light.

Kulit cuma satu, jadi jangan biarin cahaya layar pelan-pelan bikin kamu keliatan lebih tua dari umur aslinya 😅.

source: inews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version