Uncategorized

Gaza Kembali Dibombardir! Gencatan Senjata Israel–Hamas Resmi Kacau Lagi

Published on

Pesawat Israel membombardir Gaza di tengah kesepakatan gencatan senjata usai Netanyahu memerintahkan militer segera melancarkan serangan dahsyat. Ilustrasi. (Foto: REUTERS/Mahmoud Issa)

Serangan baru Israel ke Gaza terjadi di tengah kesepakatan gencatan senjata yang seharusnya masih berlaku. Dua warga sipil tewas, tapi Hamas klaim korban jauh lebih banyak.

JAKARTA | Israel Balik Nyerang Gaza, Gencatan Senjata Jadi Omong Kosong?

Gaza lagi-lagi dibombardir. Di tengah gencatan senjata yang baru berjalan tiga minggu, pesawat tempur Israel balik melancarkan serangan ke beberapa titik di Gaza pada Rabu (29/10). Serangan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan militernya buat “melancarkan serangan dahsyat” ke wilayah itu.

Alasannya? Netanyahu menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata. Ia bahkan menyebut kalau kelompok itu menyerang pasukan Israel di Gaza, meski tanpa menjelaskan di mana lokasinya.

Dua Tewas, Empat Luka Tapi Versi Hamas Lebih Ngeri

Serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan di kawasan Sabra dan area dekat Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza utara. Data awal menyebut dua orang tewas dan empat luka-luka, tapi Hamas bilang korban meninggal mencapai sembilan orang.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bilang serangan Hamas terhadap pasukan IDF adalah “pelanggaran besar yang bakal dibalas dengan kekuatan penuh.”
“Kita gak akan diam aja. Hamas bakal bayar mahal,” katanya lewat pernyataan ke AFP.

Kedua Pihak Saling Tuding, Damai Cuma Jadi Janji

Militer Israel belum kasih pernyataan resmi, tapi seorang pejabatnya bilang ke Reuters kalau “Hamas lagi-lagi melanggar gencatan senjata.” Padahal, kesepakatan damai itu baru dimulai 10 Oktober lalu dengan dukungan Amerika Serikat.

Sekarang? Dua-duanya Israel dan Hamas saling tuding. Hamas bilang Israel yang mulai duluan, sedangkan Israel nyalahin Hamas karena “bikin provokasi” lewat penyerangan ke pasukan mereka.

Di sisi lain, otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 68 ribu orang tewas sejak serangan Israel dimulai, dan ribuan lainnya masih hilang. Angka yang bikin miris banget.

Situasi di Lapangan: Baku Tembak, Jenazah Sandera, dan Aksi Gali Terowongan

Media Israel sempat ngelaporin ada baku tembak di Rafah, Gaza selatan, antara pasukan Israel dan pejuang Hamas. Tapi Hamas langsung bantah ikut dalam kejadian itu, sambil menegaskan tetap komit sama gencatan senjata.

Namun, Netanyahu terlihat makin agresif. Ia menuduh Hamas melanggar kesepakatan karena salah menyerahkan jenazah sandera ke Israel. Menurut Netanyahu, Hamas ngasih jenazah Ofir Tzarfati, warga Israel yang tewas 7 Oktober 2023, tapi kondisinya udah rusak parah karena sebelumnya diambil sebagian oleh pasukan Israel.

Hamas awalnya mau balikin jenazah sandera lain pada Selasa, tapi sayap bersenjatanya, Brigade Al-Qassam, nunda karena Israel dianggap udah melanggar gencatan senjata.

Gencatan Senjata yang Retak

Dalam perjanjian gencatan senjata itu, Hamas diwajibkan membebaskan semua sandera hidup dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, sementara Israel harus stop serangan dan tarik pasukannya dari Gaza.

Tapi, semua itu kini kayaknya cuma tinggal di atas kertas. Hamas bilang mereka kesulitan nyerahin jenazah sandera karena reruntuhan akibat bom Israel bikin banyak lokasi gak bisa diakses lagi.
Sebaliknya, Israel nuduh Hamas “bohong” karena seharusnya bisa mengakses area-area itu.

Operasi Pencarian Jenazah: Buldoser, Terowongan, dan Tim Mesir

Beberapa hari terakhir, tim gabungan dari Mesir dan Hamas lagi kerja keras nyari jenazah-jenazah sandera. Buldoser terlihat kerja di Khan Younis sampai ke Kamp Nuseirat, menggali sampai 12 meter di bawah tanah buat masuk ke jaringan terowongan Hamas.

Saksi mata di lokasi bilang mereka nemuin beberapa jenazah, tapi kondisi tubuhnya sulit dikenali karena hancur akibat pemboman Israel selama dua tahun terakhir.

Kesimpulan: Damai Masih Jadi Mimpi?

Situasi di Gaza makin rumit. Gencatan senjata yang awalnya diharap jadi titik tenang, malah berubah jadi alasan buat serangan baru. Israel dan Hamas sama-sama saling tuduh, sementara rakyat sipil lagi-lagi jadi korban.

Apakah perang bakal meledak lagi? Atau masih ada jalan buat damai yang beneran nyata? Untuk sekarang, jawabannya masih samar dan Gaza masih terus berduka di bawah langit yang gak pernah benar-benar tenang.

source: cnnindonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version