IOC “Ngambek”, Minta Semua Federasi Olahraga Stop Gelar Pertandingan di Indonesia!

Keputusan pemerintah Indonesia menolak visa enam atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025 bikin Komite Olimpiade Internasional (IOC) bereaksi keras. Indonesia kini “diblokir” untuk gelar event olahraga internasional sampai ada jaminan akses untuk semua atlet, tanpa terkecuali.

JAKARTA | IOC Stopin Dulu Event Olahraga di Indonesia, Ini Alasannya.

Drama baru di dunia olahraga internasional: Komite Olimpiade Internasional alias IOC resmi “ngasih warning” ke Indonesia. Mereka minta semua federasi olahraga internasional buat nggak dulu ngadain pertandingan di Indonesia.
Penyebabnya? Pemerintah Indonesia baru aja membatalkan visa enam atlet Israel yang mau tanding di Kejuaraan Dunia Senam 2025.

Kabar ini diumumin langsung lewat situs resmi IOC pada Senin (22/10). Dalam pernyataannya, IOC “merekomendasikan” supaya semua federasi internasional nahan dulu buat bikin event olahraga apa pun di Indonesia sampai ada jaminan resmi dari pemerintah.

“Kami merekomendasikan semua Federasi Internasional buat nggak menyelenggarakan ajang atau pertemuan olahraga internasional apa pun di Indonesia, sampai pemerintah kasih jaminan kalau semua peserta tanpa pandang kewarganegaraan bakal dikasih akses penuh ke Indonesia,” tulis IOC di situs resminya.

Latar Belakang: Visa Atlet Israel Jadi Pemicu Utama

Masalah ini muncul setelah enam atlet asal Israel gagal dapet visa masuk Indonesia buat ikut World Gymnastics Championships 2025.
Buat IOC, keputusan ini melanggar Piagam Olimpiade, yang secara tegas menolak diskriminasi atas dasar kebangsaan, agama, atau politik.

Dewan Eksekutif IOC pun langsung ngadain rapat online minggu ini buat bahas situasi tersebut. Hasilnya: keluar empat poin keputusan yang lumayan bikin posisi Indonesia jadi runyam di mata komunitas olahraga dunia.

Salah Satu Keputusan Terberat: IOC “Cut Off” Dialog Sama KOI

Salah satu poin keputusan paling tegas dari IOC adalah memutus semua bentuk dialog sama Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Artinya? Indonesia otomatis kehilangan peluang buat jadi tuan rumah ajang besar kayak Olimpiade, Youth Olympic Games, atau event multi-cabang lain.

“IOC mengakhiri semua bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia terkait penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, atau event lainnya, sampai pemerintah Indonesia kasih jaminan bahwa semua atlet bisa masuk tanpa diskriminasi,” tulis IOC.

Langkah ini jadi sinyal kuat kalau IOC nggak main-main soal prinsip inklusivitas dan kesetaraan dalam olahraga.

IOC Mau Ketemu KOI dan FIG di Swiss

Masalah ini belum selesai. IOC juga berencana ketemu langsung sama pihak KOI dan Federasi Senam Internasional (FIG) di Swiss buat bahas detail kasus ini.
Tujuannya, cari solusi soal kebijakan visa atlet Israel dan gimana dampaknya ke Kejuaraan Dunia Senam 2025.

Selain itu, IOC juga ngingetin semua federasi internasional buat nulis klausul jaminan akses atlet dari semua negara di setiap perjanjian penyelenggaraan event kualifikasi Olimpiade di seluruh dunia.

Imbas ke Indonesia: Reputasi Olahraga di Ujung Tanduk

Kalau masalah ini nggak segera diselesaikan, Indonesia bisa kehilangan banyak peluang besar di dunia olahraga internasional.
Mulai dari kesempatan jadi tuan rumah event olahraga kelas dunia, sampai potensi kepercayaan global yang menurun.

Banyak pihak khawatir, langkah IOC ini bakal berdampak panjang ke posisi Indonesia di kancah internasional apalagi kalau belum ada respons resmi dari pemerintah.

Kesimpulan

Kasus ini nunjukin betapa sensitifnya isu politik dan kemanusiaan di dunia olahraga.
IOC pengen semua negara main fair dan terbuka untuk semua atlet, sementara Indonesia punya pertimbangan politik sendiri terkait Israel.

Sekarang, semua mata lagi ngarah ke pemerintah Indonesia dan KOI apakah mereka bakal cari solusi diplomatis, atau justru bikin hubungan sama IOC makin renggang?

_{^{source: cnnindonesia}}