Crime Scene
Kasus Timothy Bikin Geger! 4 Mahasiswa Unud Dipecat Gegara Diduga Ngebully Teman Sendiri

Peringatan: Konten dalam artikel ini membahas isu sensitif terkait bunuh diri. Jika Anda merasa tertekan secara emosional atau mengalami gejala depresi, segera hubungi psikolog, psikiater atau layanan konseling kesehatan jiwa terdekat.
Kasus kematian mahasiswa Universitas Udayana, Timothy Anugerah Saputra, terus bergulir. Empat mahasiswa pengurus Himapol FISIP Unud resmi dipecat setelah diduga terlibat dalam aksi bullying yang bikin netizen marah besar. Polisi kini masih selidiki dugaan perundungan yang berujung tragis ini.
JAKARTA | Kasus Tragis Timothy, 4 Mahasiswa Unud Dipecat Gara-gara Diduga Ngebully
Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra (22), mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali, masih terus jadi sorotan publik. Setelah percakapan berisi ejekan terhadap Timothy viral di media sosial, pihak kampus akhirnya ambil langkah tegas.
Empat mahasiswa yang diketahui sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Unud resmi dipecat dari jabatannya. Surat keputusan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Himapol FISIP Unud 2025, Pande Made Estu Prajanaya, tertanggal 16 Oktober 2025.
“Pemberhentian tidak dengan hormat fungsionari Himapol 2025,” tulis akun resmi IG @himapolunud, dikutip Minggu (19/10/2025).
Empat mahasiswa yang diberhentikan itu adalah:
Selain mereka, dua mahasiswa dari jurusan lain juga dijatuhi sanksi akademik berat. Kampus memberikan rekomendasi tidak lulus seluruh mata kuliah semester ini sebuah hukuman yang menunjukkan betapa seriusnya kasus ini di mata kampus.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah beredar tangkapan layar grup WhatsApp yang memperlihatkan ejekan terhadap korban. Ironisnya, beberapa mahasiswa diduga masih sempat menulis hinaan setelah korban meninggal, yang bikin publik makin geram.
Menurut Kompol I Ketut Sukadi, Kasi Humas Polresta Denpasar, kejadian nahas itu terjadi sekitar 15 menit setelah Timothy terlihat berjalan dari arah lift dengan tas ransel dan mengenakan baju putih.
“Saksi mata melihat korban melompat dan jatuh di depan lobi FISIP. Mahasiswa dan petugas keamanan langsung mengevakuasi dan membawanya ke rumah sakit,” ujar Sukadi.
Sesampainya di IGD RSUP Sanglah, Timothy masih dalam kondisi sadar. Tapi sayangnya, kondisinya terus memburuk akibat pendarahan dalam hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.03 WITA.
Setelah video dan tangkapan layar ejekan itu viral, muncul juga video permintaan maaf dari sejumlah mahasiswa yang diduga pelaku bullying. Video itu beredar di berbagai platform, bahkan sampai ke website resmi Universitas Udayana.
Dalam video tersebut, para mahasiswa terlihat menunduk dan menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban serta masyarakat luas. Tapi publik keburu kecewa banyak yang merasa permintaan maaf itu datang terlalu terlambat.
Gelombang kemarahan pun makin besar. Wajah-wajah para pelaku jadi viral, disebar di medsos, dan menuai ribuan komentar pedas dari netizen yang menuntut keadilan untuk Timothy.
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Unud juga mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Timothy, mahasiswa Prodi Sosiologi angkatan 2022, yang diduga meninggal karena tekanan psikologis dan perundungan.
“Kami mengecam keras tindakan pelaku dan sudah memberi sanksi tegas. Semoga kejadian ini jadi pelajaran untuk semua,” tulis DPM dalam pernyataan tertanggal 17 Oktober 2025.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana juga ikut menyampaikan rasa duka di akun resmi kampus.
“Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga diberi ketabahan,” tulis akun @univ.udayana.
Kasus ini kini tengah diselidiki lebih dalam oleh Polresta Denpasar. Publik mendesak agar proses hukum berjalan transparan dan pelaku tidak hanya dijatuhi sanksi administratif kampus.
Banyak netizen juga menyerukan tagar seperti #JusticeForTimothy dan #StopBullying, jadi trending di X (Twitter). Mereka berharap tragedi ini bisa membuka mata semua pihak bahwa bullying bukan hal sepele Penutup
Kasus Timothy jadi alarm keras bagi dunia kampus di Indonesia. Bahwa sekadar candaan, ejekan, atau chat yang dianggap lucu, bisa berujung fatal. Empat mahasiswa sudah dipecat, tapi luka dan kehilangan keluarga Timothy nggak akan pernah tergantikan.
“Berhenti ngebully sebelum kamu nyesel. Kadang satu kata bisa jadi luka paling dalam buat orang lain.”bisa benar-benar merenggut nyawa seseorang.
source inews
Riwayat pendidikan Timothy Anugerah bikin publik sedih. Mahasiswa Sosiologi Universitas Udayana ini dikenal pintar, kalem, dan...
TikToker Sana Yousaf, 17 tahun, ditembak mati di rumahnya oleh pria yang ia tolak. Kasus ini...
Kasus penolakan laporan warga di Polsek Cikarang Utara, Bekasi, viral di media sosial. Oknum polisi SPK...
Charlie Kirk, politisi muda AS sekaligus pendiri Turning Point USA, ditembak mati saat pidato di kampus...
Mayat terpotong ditemukan di mobil penyanyi terkenal, D4vd. Polisi pastikan D4vd bukan pelaku dan sedang bantu...